Page 34 - One Day Khatam Qur'an
P. 34

ja: meluruskan niat. Bahwa apa yang kita lakukan bukan hanya pekerjaan biasa,
                  tetapi menjadi bentuk ibadah yang bernilai tinggi di hadapan Allah SWT.

                     Setiap insan PLN UID Jateng & D.I. Yogyakarta memiliki kesempatan be-
                  sar  untuk menjadikan pekerjaan sebagai jalan  meraih  ridha-Nya. Jika niat
                  dalam  bekerja  diarahkan  untuk  ibadah,  maka  setiap  langkah,  pikiran,  dan
                  tenaga yang kita curahkan akan bernilai pahala. Bekerja bukan lagi beban,
                  tetapi persembahan terbaik kepada Sang Pemberi Rezeki. Oleh karena itu,
                  penting bagi kita semua untuk meluruskan niat sejak awal. Jangan sekadar
                  menjalankan rutinitas, tetapi tumbuhkan kesadaran bahwa di balik aktivitas
                  kerja, ada ibadah yang tersembunyi.


                     Penempatan kerja di berbagai unit PLN UID Jateng & D.I. Yogyakarta bu-
                  kanlah sebuah kebetulan. Itu adalah bagian dari skenario terbaik Allah SWT
                  dalam mengatur rezeki kita. Meski terkadang kondisi atau lokasi kerja terasa
                  berat, penuh tantangan, atau tidak sesuai harapan, kita perlu yakin bahwa
                  itulah bentuk ujian dan anugerah yang menyimpan kebaikan besar. Tugas be-
                  rat yang diemban dengan ikhlas justru akan menjadi pembuka jalan menuju
                  kebaikan yang lebih luas.

                     Ada filosofi menarik yang dikenal dengan istilah Paradox of Candy. Per-
                  men, sebagaimana kita tahu, selalu datang bersama bungkusnya. Ketika ses-
                  eorang menawarkan permen tanpa bungkus, kita cenderung menolak karena
                  khawatir tidak higienis. Namun saat permen dibungkus rapi, kita meneriman-
                  ya, membukanya, dan membuang bungkusnya tanpa berpikir panjang.

                     Dalam konteks kerja, permen itu adalah gaji, rezeki, atau manfaat dari
                  pekerjaan.  Sedangkan  bungkusnya adalah  tugas, tanggung  jawab, surat
                  keputusan (SK), atau kondisi kerja yang mungkin tidak selalu menyenangkan.
                  Banyak dari kita ingin menikmati permennya —gaji atau hasil kerja— tanpa
                  ingin menerima bungkusnya. Padahal, mustahil memperoleh permen tanpa
                  bungkusnya. Maka, jika kita ingin mendapatkan gaji dan keberkahan kerja,
                  kita harus menerima dahulu tugas dan tanggung jawab yang menyertainya.

                     Dengan memahami paradox of candy, kita diingatkan untuk tidak terla-
                  lu sibuk mengeluhkan tugas, lokasi, atau beban kerja. Karena sesungguhnya,
                  dalam bungkus itu ada manisnya rezeki dan pahala yang menanti. Kita cukup
                  membuka bungkusnya dengan sabar dan ikhlas, lalu nikmati manisnya hasil
                  kerja yang diridhai Allah SWT.





                                                   20
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39