Page 15 - E-MODUL PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS PBL
P. 15
C. Reaksi Endoterm dan Eksoterm
Berdasarkan arah perpindahan kalor, maka reaksi dibedakan menjadi dua jenis,
yakni reaksi eksoterm dan endoterm.
1) Reaksi Eksoterm adalah suatu reaksi kimia yang dapat menghasilkan kalor. Hal ini
dikarenakan adanya perpindahan kalor yang berasal dari sistem menuju ke
lingkungan, sehingga suhu lingkungan menjadi lebih tinggi atau panas. Contohnya
reaksi pembakaran.
C3H8 (g) + 5O2 (g) 3CO2 (g) + 4H2O(l) + panas
Pada reaksi eksotermik, sistem akan mengalami penurunan energi karena
sistem melepaskan kalor (ditandai dengan suhu lingkungan yang naik). Akibatnya,
energi sesudah reaksi (E2) lebih kecil dari energi sebelum reaksi (E1), sehingga
perubahan energi (∆E) akan bernilai negatif, E2 – E1 < 0 (berharga negatif).
2) Reaksi Endoterm adalah suatu reaksi kimia yang membutuhkan kalor ketika reaksi
berlangsung. Hal ini dikarenakan adanya perpindahan kalor yang berasal dari
lingkungan menuju ke sistem, sehingga suhu lingkungan menjadi lebih rendah atau
dingin. Contohnya reaksi fotosintesis.
Cahaya matahari
6 CO2 (g) + 6 H2O(l) C6H12O6 (s) + 6 O2 (g)
Pada reaksi endotermik, sistem akan mengalami kenaikan energi karena
sistem menyerap kalor (ditandai dengan suhu lingkungan yang turun). Akibatnya,
energi setelah reaksi (E2 ) lebih besar dari energi sebelum reaksi (E1 ), sehingga
perubahan energi (∆E) akan bernilai positif, E2 – E1 > 0 (berharga positif)
Simaklah cuplikan video di bawah ini untuk mendapatkan penjelasan yang lebih
dalam!
Untuk melihat video, Klik gambar sebelah kiri atau bisa dengan scan barcode
di bawah ini!
6