Page 44 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 44
dengan informasi yang cukup sesuai kebutuhan. Namun, Kecepatan
informasi pada setiap aplikasi media sosial cukup mempengaruhi
perilaku remaja generasi Z.
Generasi Z saat ini cenderung mengalami gejala sindrom Fearof
Missing Out (FOMO), menurut Andrew K. Przybylski, seorang
ilmuwan asal Inggris, FOMO adalah gejala ini merupakan gangguan
kejiwaan yang membuat seseorang terobsesi untuk mengikuti
informasi atau tren terkini secara berlebihan dan fenomena ini muncul
akibat gencarnya penggunaan media sosial di masyarakat.
Saat ini generasi Z mungkin sedang sibuk sekolah, bermain aplikasi
Tiktok, berkomunitas dan berorganisasi, menikmati masa- masa awal
perkuliahan, mulai sibuk memilih gaya berpakaian, mencoba
memulai pacaran, dan menimba ilmu melalui video tutorial di
Youtube.
Dalam hal menggali informasi, generasi ini percaya bahwa media
sosial lebih baik dari pada media mainstream sepertiKoran, radio
bahkan televisi. Media sosial semakin menjadi penting bagi generasi
Z dalam kehidupan mereka.
Akibatnya, banyak generasi Z yang memiliki banyak teman di media
sosial namun kikuk saat harus berinteraksi langsung didunia nyata.
Generasi ini juga lebih mengenal para selebgram ketimbang artis
televisi. Maka tidak heran, jika generasi ini lebih familiar dengan
Dilan KW muser Tiktok daripada artis nasional sekaliber Lukman
Sardi.
Tabel anatomi media remaja setiap generasi di Indonesiasebagai
berikut:
Generasi Tahun Lahir Tren Saat Remaja
Media Media Paling
Komunikasi Mewah
36