Page 47 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 47
MEMAHAMI PERILAKU
GEN Z
Remaja memiliki definisi yang beragam tergantung oleh institusi yang
berkepentingan terhadapnya. Setiap negara- negara di berbagai dunia
memiliki konsep remaja masing- masing. Misalnya, untuk rentang
umur remaja, World Health Organization (WHO) menetapkan batas
usia remaja menjadi dua tahap, yaitu tahap remaja awal pada 10-12
tahun dan remaja akhir 15-20 tahun, sedangkan Depkes RI
mendefinisikan remaja sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18
tahun, hal ini dilandasi oleh peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24
tahun 2014. Disisi bersamaan, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) Menjelaskan bahwa remaja merupakan
penduduk yang rentang usianya 10- 24 tahun dan belum menikah.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi menunjukan bahwa batasan usia
remaja memang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh kondisi sosial
budaya dan kebijakan politik setiap sektor. Namun, secara umum
remaja dikonseptualisasi sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak
menuju masa dewasa dengan adanya perubahan ciri fisik, kognitif dan
psikologik.
Bila merujuk pada definisi remaja BKKBN, saat ini remaja Indonesia
bukanlah generasi milenial tetapi mayoritasnya merupakan generasi Z.
Bisa dikatakan saat ini mayoritas generasi milenial sudah tidak lagi
remaja, mereka bahkan sudah ada yang menjadi orang tua dan sudah
ada yang membesarkan balita. Maka sangat penting bagi kita semua
untuk mulai menyelidiki kehadiran generasi remaja baru, yakni remaja
generasi Z.
Generasi Z adalah remaja yang lahir 1996-2000-an, saat ini usia tertua
dari generasi Z adalah remaja berumur 22 tahun.
Berdasarkan laporan riset agen periklanan Spark & Honey dalam
“Meet Generation Z: Forget Everything You Learned About
1
Millennials” menunjukan bahwa generasi Z memilikikarakteristik
tersendiri jika dibandingan generasi milenial seperti:
39