Page 85 - Dokumen-Modul-Novanda ardiansyah (1)
P. 85
KELOMPOK-KELOMPOK
POLITIK
Pola interaksi politik mengalami transformasi besar pada abadke-20
karena semakin meningkatnya peran sekaligus
pengaruhdari kelompok politik yang terorganisir dalam
mengintervensi kebijakan negara. Pada tahun 1950-an hinga 1960-an,
menurut Heywood, merupakan puncak dari antusisme masyarakat
terhadap “Politik Kelompok”, yang secara luas membuat aktordari
setiap golongan masyarakat mampu menyeimbangkan peran partai
politik dan anggota majelis dalam mengurus politik.
Kemunculan kelompok politik tumbuh berkembang di seluruh negara,
terutama sejak 1960-an, dimana masyarakat sudah tidak lagi
mengusung perjuangan ideologis, tetapi lebih kepadaisu-isu spesifik
seperti perlindungan konsumen, kesetaraan seksual, hak asasi manusia,
hak-hak binatang dan isu-isu lingkungan. Kelompok ini semakin
meluas dan dikaitkan dengan gaya-gaya baru dalam aktivisme dan
kampanye, kadang kelompok ini disebut sebagai
“politik baru”.
Politik kelompok muncul dalam beragam bentuk, ukuran,dan fungsi.
Mereka dapat berada di luar dan di “dalam” pemerintahan. Memang,
hingga saat ini masih terjadi perselisihan pendapat terkait kehadiran
politik kelompokdalam sistem demokrasi. Namun, sebagian pihak lebih
optimis, melihat bahwa fenomena ini sebagai bentuk distribusi
kekuasaan yang lebih merata, di mana masyarakat semakin berdaulat
untuk dirinya sendiri. Maka dari itu, politik kelompok dianggap mampu
menstimulus bentuk-bentuk baru partisipasi politik yang lebih strategis
dalam mengawasi sekaligus mengontrol pemerintahan.
77