Page 22 - e modul minyak bumi
P. 22
kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya
lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan
asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi
asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar
gas NOx, SO2, SO3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor,
dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat
menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke
udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.
CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh
bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan
perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara
lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas
metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan
pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu
bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah
energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai
2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.