Page 5 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 5

diboyong keluarganya untuk berdiam di situ.
                 “Dengan senang hati, saya memberikan buah kepel
            ini kepada saudara-saudaraku dari Kerajaan Majapahit.”
                 Setelah buah kepel banyak yang dipetik. Salah satu
            telik  sandi    menyeru  dengan  lantang.  Lalu  dengan
            memberi hormat kepada bapak Sesepuh Bumi Perdikan,
            telik sandi itu  lalu berdiri.
                 “Wahai  saudaraku,  syukur  kita  kepada  penguasa
            jagad.  Yang  masih  berkehendak  pada  tubuh  ini  untuk
            bersemayamnya  nyawa  kita.  Sebelum  kita  menikmati
            buah  kepel  ini, apakah  kita  tidak menghaturkan  kepada
            sinuwun Gusti Prabu Brawijaya. Kita di sini makan buah
            yang  enak,  bagaimana  dengan  sinuwun  dalam
            perjalanan. Apakah ada sesuatu yang dapat disuguhkan
            untuk Sang Prabu dalam perjalanan beliau?”
                 Sesepuh Bumi Perdikan nampak terkejut mendengar
            telik  sandi  itu  menyebut  Sinuwun  Gusti  Prabu.  Dan
            mengatakan  apa  yang  disampaikan  telik  sandi  itu
            memang  benar,  dan  dirinya  bersedia  ikut  menjemput
            dimana  Sang  Prabu  berada.  Sebelum  berangkat,
            Sesepuh  Bumi  Perdikan  utusan  kepada  penduduknya
            untuk  membersihkan  halaman  dan  rumah  karena  akan
            kedatangan Sinuwun Gusti Prabu Brawijaya. Kenthongan
            dibunyikan sebagai tandha berkumpul di rumahnya.
                 Semua  bergegas  untuk  menyusul  Prabu  Brawijaya
            dengan  dipandu  oleh  telik  sandi  yang  sudah  memberi
            tanda  pada  setiap  jalan  yang  dilewati.  Tanda  itu  hanya
            telik  sandi  dan  salah seorang  prajurit  utama  yang tahu.
            Tanda  itu  merupakan  sandi  jalan  yang  harus  dilewati

                4   Bukit Merpati di Lereng Lawu
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10