Page 7 - PUNTHUKDARA PROJECT
P. 7

saya  meninggalkan  Majapahit  karena  adanya  suatu
            masalah sulit yang saya hadapi”.
                 Sesepuh Bumi Perdikan hanya tertunduk, dan terasa
            pipinya  basah  oleh  air  mata.  Dalam  hatinya  tidak
            menyangka  bahwa  Sang  Prabu  mengalami  kejadian
            yang      sangat     sulit   untuk     diucapkan      apalagi
            membayangkannya. Dirinya teringat masa-masa menjadi
            bayangkara  Kerajaan  Majapahit.  Sambil  tertunduk  lalu
            dia  memberanikan  untuk  memohon  kesedian  Sang
            Prabu istirahat di Bumi Perdikan.
                 Tanpa  menunggu  datangnya  matahari  diufuk  timur
            rombongan  itu  berangkat  menuju  Bumi  Perdikan.
            Sesepuh  Bumi  Perdikan  sekarang  yang  menjadi
            penunjuk  jalan.  Jalan  yang  ditempuh  berbeda  dengan
            jalan  yang  dilewati  semula.  Jalan  yang  dilewati  lebih
            dekat,  bersamaan  dengan  rona  merah  di  timur
            rombongan  sudah  berada  di  pelataran  kediaman
            Sesepuh  Bumi  Perdikan.  Seluruh  warga  menyambut
            dengan suka cita kedatangan Sang Prabu Brawijaya.
                 Purnama pertama hanya tinggal separo tidak terasa
            rombongan  itu  sudah  berdiam  di  Bumi  Perdikan.  Pada
            suatu sore yang cerah sinar indah terhias di atas gunung.
            Prabu  Brawijaya  berdiri  dan  lama  memandang  gunung
            yang  membujur  di  sebelah  barat  itu.  Salah  seorang
            pengawal setia Sang Prabu menemani di sampingnya.
                 Apa  yang  dirasakan  oleh  Prabu  Brawijaya  selama
            menetap  di  Bumi  Perdikan  seiring  dengan  terbit  dan
            terbenamnya matahari memang ada keceriaan. Warga di
            situ  hidup  dengan  damai,  penuh  dengan  kegotong-

                6   Bukit Merpati di Lereng Lawu
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12