Page 79 - Modul_Menulis Cerita Bermuatan Kearifan Lokal Sasambo (Ria Saputri) Fix_Neat
P. 79
PERTEMUAN KEEMPAT
Kegiatan 1 30 Menit Setelah mencoba menebak tokoh, latar dan alur cerita pada bagian sebelumnya, untuk menambah
pengetahuanmu, mari membaca materi tentang keterpaduan unsur intrinsik dalam sebuah cerpen.
Ayo Membaca Unsur intrinsik dalam sebuah cerpen mencakup berbagai elemen yang terdapat di dalam teks
dan pengalaman tokoh utama. Namun, sudut pandang ini juga terbatas pada pengetahuan dan itu sendiri, seperti tema, tokoh, alur, latar, dan amanat, sudut pandang dan gaya bahasa. Keterpaduan
pengalaman tokoh tersebut. unsur intrinsik ini penting untuk memberikan kesan yang utuh dan mendalam kepada pembaca.
a. Sudut Pandang Orang Pertama
b. Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas Berikut adalah beberapa unsur intrinsik dan bagaimana keterpaduannya dalam sebuah cerpen.
Sudut pandang orang pertama, cerita diceritakan dari perspektif seorang tokoh
Sudut pandang orang ketiga terbatas, cerita diceritakan dari perspektif
dalam cerita. Penggunaan kata "aku" atau "saya" digunakan untuk merujuk pada
seorang narator yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Narator menggunakan kata "dia" atau 1. Tema
tokoh tersebut. Sudut pandang ini memberikan pemahaman yang mendalam
"mereka" untuk merujuk pada tokoh-tokoh dalam cerita. Tema adalah ide pokok yang ingin disampaikan oleh penulis. Keterpaduan tema dapat
tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman tokoh utama. Namun, sudut pandang
terlihat dari bagaimana setiap elemen cerpen mendukung dan mengembangkan tema tersebut.
ini juga terbatas pada pengetahuan dan pengalaman tokoh tersebut.
c. Sudut Pandang Orang Ketiga Objektif Contohnya, jika tema cerpen adalah tentang kehilangan, tokoh, alur, dan latar dalam cerpen
b. Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas
Sudut pandang orang ketiga objektif, cerita diceritakan dari perspektif sebaiknya secara konsisten menggambarkan pengalaman kehilangan.
Sudut pandang orang ketiga terbatas, cerita diceritakan dari perspektif seorang
seorang narator yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Narator hanya memberikan informasi 2. Tokoh
narator yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Narator menggunakan kata "dia"
yang dapat diamati secara objektif, tanpa memberikan wawasan ke dalam pikiran atau perasaan Tokoh-tokoh dalam cerpen harus sesuai dengan tema dan memiliki pengembangan karakter
atau "mereka" untuk merujuk pada tokoh-tokoh dalam cerita.
tokoh. yang baik. Konsistensi dalam kepribadian, motivasi, dan konflik internal tokoh mendukung
c. Sudut Pandang Orang Ketiga Objektif
1. Gaya Bahasa keterpaduan cerita. Jika seorang tokoh berkembang dari awal cerita hingga akhir, maka hal ini
Sudut pandang orang ketiga objektif, cerita diceritakan dari perspektif seorang
Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis juga perlu konsisten dengan tema cerita. seharusnya terlihat dan sesuai dengan tema yang diusung.
narator yang tidak terlibat langsung dalam cerita. Narator hanya memberikan
Pilihan kata, diksi, dan gaya penulisan yang digunakan dapat memperkaya cerita dan mendukung Tokoh merujuk pada karakter atau individu yang ada dalam sebuah cerita. Mereka bisa
informasi yang dapat diamati secara objektif, tanpa memberikan wawasan ke
pengembangan karakter. berupa manusia, hewan, atau objek lain yang diberikan sifat manusiawi. Tokoh bisa berperan
dalam pikiran atau perasaan tokoh. Keterpaduan unsur-unsur intrinsik tersebut menciptakan sebuah karya cerpen yang utuh sebagai protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama), atau
dan memiliki daya tarik bagi pembaca. Pilihan-pilihan yang tepat dalam pengembangan tema, pendukung (tokoh yang membantu menceritakan cerita).
7. Gaya Bahasa karakter, alur, latar, gaya bahasa, dan amanat dapat meningkatkan kualitas cerita secara
keseluruhan. Sementara itu, penokohan adalah proses penciptaan dan pengembangan tokoh dalam cerita.
Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis juga perlu konsisten dengan tema
Penokohan melibatkan penentuan sifat, perilaku, latar belakang, dan motivasi dari tokoh, yang
cerita. Pilihan kata, diksi, dan gaya penulisan yang digunakan dapat memperkaya
semuanya membantu pembaca memahami dan terhubung dengan tokoh tersebut. Penokohan bisa
cerita dan mendukung pengembangan karakter.
dilakukan secara langsung, di mana penulis secara eksplisit menjelaskan karakteristik tokoh, atau
Keterpaduan unsur-unsur intrinsik tersebut menciptakan sebuah karya cerpen
secara tidak langsung, di mana karakteristik tokoh diungkapkan melalui tindakan, dialog, dan
yang utuh dan memiliki daya tarik bagi pembaca. Pilihan-pilihan yang tepat dalam
interaksi mereka dengan tokoh lain.
pengembangan tema, karakter, alur, latar, gaya bahasa, dan amanat dapat
3. Alur
meningkatkan kualitas cerita secara keseluruhan.
Alur adalah urutan peristiwa dalam cerita. Keterpaduan alur menciptakan kelogisan dan
daya tarik bagi pembaca. Setiap peristiwa seharusnya mengarah pada puncak konflik atau
penyelesaian cerita. Hubungan antara satu kejadian dengan kejadian berikutnya harus terasa alami
dan terdalamkan oleh tema cerita. Untuk menghasilkan cerpen yang kokoh dan menarik, struktur
73