Page 92 - Modul_Menulis Cerita Bermuatan Kearifan Lokal Sasambo (Ria Saputri) Fix_Neat
P. 92
PERTEMUAN KELIMA
Kegiatan 1 30 Menit
3. Ragam Bahasa
Ayo Membaca Ragam bahasa dalam cerpen mencakup berbagai gaya dan varian bahasa yang digunakan untuk
menciptakan efek tertentu atau mencerminkan karakteristik tertentu dalam cerita. Beberapa
ragam bahasa yang umumnya ditemukan dalam cerpen melibatkan pilihan kata, struktur kalimat,
g. Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan
dan gaya penulisan. Berikut beberapa ragam bahasa yang sering digunakan.
1) Pastikan tata bahasa dan ejaan cerita Anda benar.
a. Bahasa Formal
2) Kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat mengganggu pengalaman membaca
Bahasa formal digunakan untuk situasi-situasi resmi, dialog antar tokoh yang menghormati,
dan menurunkan kualitas cerita.
atau untuk menggambarkan kejadian-kejadian penting dalam cerita.
h. Sesuaikan dengan Karakter dan Setting
b. Bahasa Informal
Sesuaikan penggunaan bahasa dengan karakter dan setting cerita. Misalnya,
Bahasa informal digunakan untuk dialog antar tokoh yang dekat atau akrab, atau dalam
jika cerita berlatar di daerah atau budaya tertentu, pertimbangkan penggunaan
situasi-situasi yang lebih santai. Bahasa ini bisa menciptakan keakraban dan mendekatkan
dialek atau kosakata yang sesuai.
pembaca pada karakter.
3. Ragam Bahasa
c. Dialek atau Bahasa Daerah
Ragam bahasa dalam cerpen mencakup berbagai gaya dan varian bahasa yang
Penggunaan dialek atau bahasa daerah dapat memberikan warna lokal pada cerita. Hal ini
digunakan untuk menciptakan efek tertentu atau mencerminkan karakteristik
dapat membantu menciptakan setting yang autentik dan karakter yang memiliki latar belakang
tertentu dalam cerita. Beberapa ragam bahasa yang umumnya ditemukan dalam
budaya tertentu.
cerpen melibatkan pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan. Berikut
d. Bahasa Teknis
beberapa ragam bahasa yang sering digunakan.
Cocok untuk cerita-cerita dengan tema ilmiah, teknologi, atau berlatar belakang industri
a. Bahasa Formal
tertentu. Penggunaan bahasa teknis dapat meningkatkan keakuratan dan mendukung keaslian
Bahasa formal digunakan untuk situasi-situasi resmi, dialog antar tokoh yang
cerita.
menghormati, atau untuk menggambarkan kejadian-kejadian penting dalam
e. Bahasa Figuratif atau Metafora
cerita.
Penggunaan bahasa kiasan, simbol, atau metafora dapat memberikan dimensi tambahan pada
b. Bahasa Informal
cerita. Ini bisa membantu membentuk imajinasi pembaca dan memberikan interpretasi yang
Bahasa informal digunakan untuk dialog antar tokoh yang dekat atau akrab, atau
lebih mendalam.
dalam situasi-situasi yang lebih santai. Bahasa ini bisa menciptakan keakraban
dan mendekatkan pembaca pada karakter.
c. Dialek atau Bahasa Daerah
f. Bahasa Kekinian atau Slang
Penggunaan dialek atau bahasa daerah dapat memberikan warna lokal pada
Pemakaian bahasa slang atau istilah-istilah kekinian dapat menciptakan kesan bahwa cerita
cerita. Hal ini dapat membantu menciptakan setting yang autentik dan karakter
terjadi dalam konteks waktu yang sesuai. Namun, perlu berhati-hati agar istilah-istilah ini
yang memiliki latar belakang budaya tertentu.
tetap relevan seiring berjalannya waktu.
g. Bahasa Klasik atau Retorika
Penggunaan bahasa yang lebih klasik atau gaya retorika dapat memberikan nuansa sastra yang
lebih dalam. Ini dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan emosional atau dramatis
86 dalam cerita.
h. Bahasa Anak-Anak atau Remaja
Bahasa anak-anak dan remaja digunakan untuk cerita-cerita yang melibatkan tokoh anak-
anak atau remaja. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia karakter dapat membuat cerita
lebih autentik.
i. Bahasa Ironi atau Sarkasme
Bahasa ironi atau sarkasme digunakan untuk menyampaikan humor atau kritik dengan cara
yang tidak langsung. Penggunaan bahasa ini dapat menambahkan lapisan kecerdasan pada
cerita.