Page 12 - Sesi 5.indd
P. 12
• Tahap perakitan: virus menggabungkan bagian-bagian tubuh yang sudah terbentuk
sehingga tercipta virion (virus yang lengkap).
• Tahap lisis: virus melepaskan enzim lisozim yang dapat menghancurkan sel inang,
sehingga virus-virus baru dapat keluar meninggalkan sel inang.
Jadi, peristiwa yang terjadi pada tahap lisis dalam daur litik virus adalah virus-virus baru
meninggalkan sel inang.
F. Klasifikasi Virus
Pengelompokan (klasifikasi) virus dapat dilakukan dengan menggunakan dasar-dasar
berikut.
1. Jenis asam nukleat.
2. Ukuran, morfologi, jumlah kapsomer, jenis simetri, dan ada tidaknya sampul membran.
3. Jenis sel inang (kesesuaian reseptor).
4. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisik.
5. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki.
6. Sifat imunologis sel inang.
7. Simtomatologi (penyakit yang ditimbulkan).
8. Cara penularan secara alamiah.
9. Struktur permukaan khusus.
Menurut sistem ICTV (International Communittee on Taxonomy of Viruses), terdapat
tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan spesies. Pemberian
nama pada famili menggunakan akhiran –viridae, nama genus menggunakan akhiran
–virus, dan nama spesies menggunakan bahasa Inggris yang diberi akhiran –virus. Nama
genus dan spesies harus dicetak miring. Berikut ini adalah contoh klasifikasi virus.
1. Famili : Filoviridae
Genus : Filovirus
Spesies : Ebolavirus (penyebab penyakit ebola)
2. Famili : Picornaviridae
Genus : Enterovirus
Spesies : Poliovirus (penyebab polio)
1. Klasifikasi virus berdasarkan ada tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid
Terdapat dua kelompok virus, yaitu virus berselubung dan virus telanjang.
12