Page 3 - Renungan El Bethel - Januari 2024
P. 3
N
G
E
AN
D
AR
NAK
H
T
U
N
D
I
E
AN
U
?
AM
E
R
MENAKAR TUHAN DENGAN INDERAMU?
M
Sesudah Musa hamba Tuhan TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa
itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan
ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang
Israel itu.
Yosua 1:1-2
Bacaan: Yosua 1:1-18
DIA adalah TUHAN yang tidak bisa ditakar dengan indera kita yang telah ikut jatuh ke dalam dosa. – P.A.R.
ewaktu Musa mati, Bangsa Israel mengalami duka yang mendalam. Mereka meratapi kepergian
Musa selama kurang lebih satu bulan. "Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh
Shari lamanya." (Ulangan 34:8a)
Tentu hal ini sangat ‘manusiawi’ karena Musa had been with them for a long time. Bahkan Musa ada
bersama mereka semenjak mereka masih di tanah perbudakan. Meski awalnya orang-orang Israel
meragukan Musa, namun tidak bisa dipungkiri, Musa telah menjadi pemimpin, bahkan “Bapak” bagi
Bangsa Israel dalam perjalannnya.
Namun ada sebuah ‘fakta’ bahwa mungkin ketika bangsa Israel masih dalam suasana duka karena
kepergian Musa, tiba-tiba Tuhan berfirman bahwa hamba-Nya Musa, yang telah Ia sertai sekian lama,
telah mati. Lalu Tuhan menunjuk Yosua untuk menyelesaikan mandat yang diberikan kepada Musa.
Tuhan berjanji, bahwa seperti Tuhan menyertai Musa, demikian Tuhan akan menyertai Yosua. Dalam
masa ini, Tuhan seolah ‘tidak peduli’ dengan kematian Musa. Di saat orang Israel mungkin masih belum
‘move on’ dari kesedihannya kehilangan Musa, Tuhan sudah mengambil Langkah untuk menunjuk Yosua
meneruskan memimpin Bangsa Israel, bahkan Tuhan akan menyertainya seperti menyertai Musa.
Mari kita jujur, mungkin di part ini, rasa-rasanya Tuhan tidak memiliki ‘perasaan’. Namun percayalah, kita
tidak pernah bisa menakar pekerjaan Tuhan, rencana Tuhan, dengan mata, hati, dan pikiran kita yang
telah tercemar oleh dosa ini. Tuhan sangat mengerti apa yang sedang IA lakukan.
Nyatanya, meratapi kepergian Musa saja memang tidak akan merubah apapun. Tetapi membangkitkan
seorang pemimpin dan bapak bagi generasi tersebut, adalah hal besar yang kemudian akan membawa
Bangsa Israel kepada janji TUHAN, yaitu Tanah Perjanjian itu sendiri.
God always hundreds steps ahead of us. Kita tidak pernah bisa lihat lebih jauh dari yang Tuhan lihat.
Mata, hati, pikiran kita yang tercemari oleh dosa, dan ditambah pula dengan pikiran kita yang memang
tidak bisa lihat jauhhhhh ke depan, jelas jauhhhh berbeda dibandingkan dengan Tuhan yang mulia, yang
berkuasa, yang kudus, penuh kasih, dan selalu dapat melihat apa yang lebih diperlukan manusia.
PERENUNGAN
Berhenti menakar pikiran dan hati Tuhan dengan indera kita yang penuh dosa, karena seringkali justru
dari sana tanpa sadar kita menaruh rasa curiga dan tidak percaya pada TUHAN dan setiap rencana serta
kehendak-Nya. Tiba-tiba kita meragukan janji-Nya, kita meragukan kebaikan-Nya.
DOA SENIN
“Tuhan, ampuni jika seringkali kami meragukan Engkau, menaruh rasa tidak percaya dan curiga pada
rencana-Mu dalam hidup kami. Kami mau berserah sepenuh-Nya pada-Mu, karena kami percaya, Tuhan
SENIN
selalu tahu yang terbaik untuk kami. Dalam nama-Mu kami berdoa, amin.”
(Adinda) 1 JANUARI 2024