Page 30 - Renungan El Bethel - Januari 2024
P. 30

APA WARISAN KITA?
                AP      A     W     AR      I S   AN       K    I T  A   ?




                Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebut lagi Yakub, tetapi Israel,”
                Kejadian 32:28a


                Bacaan : Kejadian 32:22-32


                        iapa yang tidak kenal Yakub? Jika kita membaca dan mempelajari kisah hidup Yakub, kita akan
                        mendapati bahwa ia hampir menghabiskan hidupnya untuk mengejar apa yang baik menurut
                Sdirinya sendiri. Untuk mewujudkan keinginannya, Yakub selalu berusaha menggunakan caranya
                sendiri. Ia mendapat hak kesulungan dengan sup kacang merah, mendapat istri dengan saling “beradu”
                kecerdikan dengan pamannya, Laban. Bahkan karena hak kesulungan yang berpindah padanya dari Esau
                kakaknya, Yakub hidup dalam pelarian, hubungannya dengan kakaknya pun rusak.


                Sampai satu titik, Yakub mengalami breakthrough dalam hidupnya. Dalam perikop yang kita baca hari
                ini, Yakub berjumpa dengan satu pribadi yang memberkatinya. Itulah yang di kemudian hari menjadi
                warisan dalam hidupnya. Dari namanya Yakub, yang berarti “penipu”, “si pemegang tumit”, menjadi “Israel”,
                karena  Ia  telah  “bergulat  dengan  Tuhan”  dan  akhirnya  menang  dan  memperoleh  berkat.  Kehidupan
                yang mengalami transformasi dan berkat ini kemudian menjadi sebuah warisan yang menjadikan Yakub
                mengakhiri hidupnya dengan benar, seturut dengan kehendak Allah. Bahkan namanya, Israel, menjadi
                sebuah bangsa yang besar, yang dikasihi oleh Tuhan.


                Mari berhenti sejenak dari setiap kesibukan kita dan merenung. Apa yang sebenarnya sedang kita kejar
                selama ini? Berapa lama kita telah mengikut Tuhan? Bagaimana jika setiap langkah dan setiap keputusan
                yang kita ambil meninggalkan legasi/warisan?


                Sadari bahwa kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, ada “gerbong” yang mengikuti kehidupan kita.
                Keluarga kita, komunitas kita, bahkan anak-anak rohani yang Tuhan percayakan kepada kita. Jika kita
                menyadari hal ini, maka kita tidak akan hidup dengan sembarangan. Kita akan hidup dengan cara yang
                berbeda ketika kita menyadari setiap hal yang kita lakukan saat ini, setiap keputusan yang kita ambil,
                akan menjadi warisan bagi mereka.

                PERENUNGAN:
                Bagaimana dengan setiap hal yang kita lakukan dan setiap keputusan yang kita ambil sampai hari ini?
                Apa warisan yang akan kita berikan bagi mereka yang ada di sekeliling kita?


                DOA:
                “Tuhan yang baik, ajari aku untuk mengambil keputusan yang benar dalam kehidupanku, sehingga
                hidupku bisa menjadi warisan yang berkenan di hadapan Tuhan bagi setiap anak-anak rohaniku, dan
                setiap orang yang Tuhan percayakan dalam hidupku. Amin.”


                (Adinda)                                                                                                                                      MINGGU










                                                                                                                                                              MINGGU



















                                                                                                                                                                28 JANUARI 2024
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35