Page 42 - C:\Users\Public\Videos\MODUL X\FIX\
P. 42

Para ahli mengatakan, ketika seseorang naik ke angkasa lebih dari 8 kilometer di
                  atas  permukaan  laut,  sesungguhnya  ia  sedang  menghadapkan  dirinya  pada  berbagai
                  komplikasi kesehatan yang disebabkan oleh berkurangnya kadar oksigen di udara dan
                  menurunnya tekanan udara.  Sesak dada yang dirasakan oleh seseorang yang naik ke

                  ketinggian bisa  dari gejala seperti pusing terus-menerus, kantuk, nyeri di sekujur tubuh,
                  serta  tekanan  yang  sangat  kuat  terhadap  jantung  dan  paru-paru  yang  bisa
                  mengakibatkan pecahnya sel-sel dan jaringan-jaringan di dalam tubuh.


                         Oleh  sebab  itu,  pesawat  yang  terbang  pada
                  ketinggian 12 kilometer diberi tambahan tekanan sebanyak
                  delapan  kali  lipat  agar  tekanan  di  dalam  pesawat  sama
                  dengan  yang  ada  di  Bumi.  Jika  tidak  demikian  semua
                  penumpang  pesawat  bisa  tidak  sadarkan  diri.  Seperti

                  halnya  juga  para  astronot  yang  menggunakan  pakaian          Gambar 2.10 : Pakaian astronot
                                                                                       Sumber : Bejagejed.com
                  khusus  untuk  melawan  tekanan  udara.  Pakaian  itu
                  dirancang agar tidak tembus cahaya dan udara, dan sudah
                  diisi  dengan  udara  yang  telah  disesuaikan  tekanannya

                  untuk menjaga keselamatan tubuh sang astronot.

                          Ternyata naiknya seseorang ke langit menyebabkan sesak dada ini, juga telah
                  diisyaratkan dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:


                     ُ َّ َّ َ َ َّ َ َ  ً  َ  َ  ً  َ    ٗ َ  ْ َ  ْ  َ ْ  َ َّ  ُّ  ْ  َ  ْ  ُّ ْ َ َ  َ  ْ  ْ  ٗ َ  ْ َ  ْ ْ َ ٗ َ ْ َّ  ْ  َ  ُ  ّٰ  ُّ ْ َ  َ
                                                      ٗ
                                                                                     َ
                   ىف دعصي امناك اجرح اقي ِ    ض هردص لعجي هلضي نا دري نمو  ِِۚ مالس ِ الِل هردص حرشي هي ِ دهي نا للّٰا  ِ دري نمف﴿
                                                         ِ
                   ِ
                                                                                                      ِ
                                                               ِ
                                                                          َ  َّ  َ         ّٰ  ُ  َ َ ٰ  َ
                                                                    ْ
                                                                  َ ُ ْ ُ  َ ْ   َ  َ ْ     ُ  َ ْ       َ َّ
                                                               ﴾   ١٢٥  نون ِ مؤي ال ني ِ ذلا ىلع سجرلا     للّٰا لعجي كِلذك  ِۗ ءۤامسلا
                                                                                       ِ
                  “Maka,  siapa  yang  Allah  kehendaki  mendapat  hidayah,  Dia  akan  melapangkan  dadanya
                  untuk  menerima  Islam.  Siapa  yang  Dia  kehendaki  menjadi  sesat,  Dia  akan  menjadikan
                  dadanya  sempit  lagi  sesak  seakan-akan  dia  sedang  mendaki  ke  langit.  Begitulah  Allah
                  menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Al-An'am[6]:125).
                         Ayat  di  atas  mengungkapkan  makna  sesak  dengan  sangat  tepat  dengan
                  menggunakan kata yashsha’adu, yang berarti naik dan naik lagi. Ayat di atas tidak hanya

                  berbicara  mengenai  sesaknya  dada  saat  naik  angkasa  tapi  juga  bertambahnya  sesak
                  seiring dengan bertambahnya ketinggan seseorang di udara. Inilah bukti keajaiban Al-
                  Qur’an karena pengetahuan tersebut telah dipaparkan sekitar 1400 tahun yang lalu, di
                  mana teknologi dan ilmu pengetahuan belum mampu mengungkapnya.



                  E-modul IPA Terpadu Terintegrasi Al-Qur’an dan Hadis                                  28
                  Mencintai Bumi Allah
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47