Page 92 - C:\Users\Public\Videos\MODUL X\FIX\
P. 92
1. Siklus Air
Air sangat penting bagi kehidupan. Hampir setiap elemen kehidupan
memerlukan air untuk melangsungkan kehidupannya. Tumbuhan memerlukan air untuk
berfotosintesis, sedangkan manusia memerlukan air untuk metabolisme dan memenuhi
kebutuhan hidup. Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Jika semua
makhluk di Bumi menggunakan air untuk melangsungkan kehidupannya, apakah air
yang ada di Bumi akan berkurang dan habis? Atau jumlah air akan bertambah karena
adanya hujan? Ataukah jumlah air di Bumi tetap?
Seperti yang telah kita bahas tadi, hidrosfer itu sendiri merupakan lapisan air
yang ada di permukaan Bumi. Contohnya seperti laut, sungai, air tanah, dan uap air yang
ada di udara. Keberadaan air di permukaan bumi ini sangat berkaitan dengan siklus air
atau yang dinamakan dengan siklus hidrologi. Permulaan siklus hidrologi ditandai
dengan menguapnya air di seluruh permukaan Bumi. Baik yang ada di laut, sungai, dan
danau. Nah, inilah yang disebut dengan evaporasi. Selanjutnya proses penguapan ini
dibantu oleh sinar matahari. Bukan cuma air di permukaan Bumi saja yang menguap,
tumbuhan pun juga ikut melakukan penguapan ke udara. Penguapan yang dilakukan
oleh tumbuhan ini dinamakan dengan transpirasi. Setelah uap-uap air ini berada di
angkasa, uap air tersebut kemudian mengembun. Proses pengembunan yang
membentuk awan inilah yang disebut dengan kondensasi. Semakin banyak uap air yang
terkumpul, maka semakin banyak awan yang terbentuk. Awan-awan itu bergerak sesuai
dengan hembusan angin. Makanya jangan heran, jika di daerah ananda turun hujan, tapi
ditempat lainnya yang berbeda provinsi tidak mengalami hujan. Nah, awan yang sudah
tidak bisa menampung uap air itulah yang menjadi rintik-rintik hujan. Sederhananya,
jika kita pernah melihat awan mendung yang sangat gelap, itu pertanda bahwa awan
sudah mulai penuh karena tidak bisa menampung uap air lagi. Oleh karena itu, uap air
yang jatuh ke permukaan Bumi inilah yang disebut dengan presipitasi. Coba perhatikan
gambar 6.7. Siklus ini berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Dengan adanya
siklus ini, ketersediaan air di Bumi akan tetap
terjaga. Cadangan air di permukaan Bumi tidak
hanya di laut dan sungai saja. Salju dan es yang
berada di gunung-gunung pun juga turut
memberikan sumbangsih bagi ketersediaan air di
Bumi. Maka mari kita renungi bersama firman
Allah Ta’ala yang telah menjelasakan siklus ini
lebih dulu dalam Al-Qur’an sebelum semua
pengetahauan ini dikaji oleh para ilmuwan. Gambar 6.7 Siklus air
Sumber: GuruGeografi.com
E-modul IPA Terpadu Terintegrasi Al-Qur’an dan Hadis 78
Mencintai Bumi Allah