Page 93 - C:\Users\Public\Videos\MODUL X\FIX\
P. 93

”Tidakkah     engkau    melihat     bahwa
                  sesungguhnya  Allah  mengarahkan  awan  secara
                  perlahan,  kemudian  mengumpulkannya,  lalu           Jumlah curah hujan sama tiap tahunnya
                  menjadikannya bertumpuk-tumpuk. Maka, engkau

                  melihat  hujan  keluar  dari  celah-celahnya.  Dia      Rasulullah  bersabda  dari  ibnu
                  (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,     Mas’ud RA disampaikan : “ Tidak
                                                                          ada  tahun  yang  lebih  sedikit
                  (yaitu)  dari  (gumpalan-gumpalan  awan  seperti)       jumlah  curah  hujannya  daripada
                  gunung-gunung.  Maka,  Dia  menimpakannya               tahun  yang  lain,”(HR.  Bhaihaqi
                                                                          dalam Sunan Al-Kubra juz III/363).
                  (butiran-butiran  es  itu)  kepada  siapa  yang  Dia
                  kehendaki  dan  memalingkannya  dari  siapa  yang
                  Dia  kehendaki.  Kilauan  kilatnya  hampir-hampir
                  menghilangkan penglihatan.” (An-Nur[24]:43).


                     2.  Pengurangan Resiko Bencana Hidrologi

                         Seperti  yang  telah  kita  pelajari  bahwa  air  memiliki  siklus  daur  ulang  yang
                     berlangsung  terus  menerus.  Dimulai  dengan  proses  evaporasi  hingga  akhirnya  air

                     jatuh kembali ke Bumi dalam bentuk hujan. Siklus air ini menjaga ketersediaan air di
                     Bumi.  Akan  tetapi,  curah  hujan  yang  terjadi  setiap  tahun  tidak  sama.  Ada  kalanya
                     curah hujan rendah (sedikit) dan ada kalanya curah hujan tinggi. Apabila curah hujan
                     tinggi,  simpanan  air  di  permukaan  Bumi  seperti  waduk,  danau,  atau  sungai  akan

                     meluap, sehingga berpotensi terjadinya banjir.

                                                            Aliran air yang berlebihan  hingga  meluap  ke
                                                            daratan    seperti    Gambar  6.8  disebut  banjir.

                                                            Banjir  berasal  dari  luapan  penyimpanan  air,
                                                            baik  itu  danau,  waduk,  maupun  sungai  yang
                                                            tidak  mampu    menampung  jumlah  air  yang
                                                            sangat    besar.  Ketika  penyimpanan  air  sudah
                                                            penuh,  maka  air yang  seharusnya  disalurkan
                              Gambar 6.8 Banjir di Jakarta
                                  Sumber: Tenor             ke  penyimpanan  akan  meluap  ke  daratan
                                                            sehingga membanjiri daerah sekitarnya.

                         Banjir  dapat    diakibatkan  oleh  beberapa  hal.  Pertama,  tingginya  curah  hujan

                  menjadi    salah    satu    faktor    penyebab  banjir.  Hujan    yang    terus    menerus      akan
                  mengakibatkan danau, bendungan, atau  sungai menjadi penuh  dan tidak sanggup lagi
                  menampung air yang masuk. Akibatnya, air akan meluap ke daratan di sekitarnya.





                  E-modul IPA Terpadu Terintegrasi Al-Qur’an dan Hadis                                  79
                  Mencintai Bumi Allah
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98