Page 11 - Materi ajar Farmakologi-Obat ANALGETIK ANTIPIRETIKA-Gita Permata Sari
P. 11
Penggolongan analgetik narkotik adalah sebagai berikut:
a. alkaloid alam : morfin, kodein
b. derivat semi sintesis : heroin
c. derivat sintetik :metadon dan derivatnya (dekstromoramida, propoksifen,
bezitramida), petidin dan derivatnya (fentanil, sulfentanil), tramadol
d. antagonis morfin : nalorfin, nalokson, pentazosina dan buprenorfin.
3.6.2 Analgetik non-narkotik (analgetik perifer/non-opioid)
Disebut juga analgetik perifer karena tidak mempengaruhi susunan
saraf pusat. Semua analgetik perifer memiliki khasiat sebagai
antipiretik, yaitu menurunkan suhu badan pada saat demam. Selain
itu, obat tersebut juga berkhasiat sebagai antiinflamasi dan
antiflogistik.
Berdasarkan rumus kimianya,analgetik perifer digolongkan menjadi:
a. Golongan salisilat (asetosal, salisilamid, benorilat)
b. Golongan para aminofenol (parasetamol)
c. Golongan pirazolon (propifenazon, dipiron)
d. Golongan antranilat (asam mefenamat, glafenin)
e. Golongan lainnya seperti benzidamin (Tantum®)
f. AINS (Anti Inflamasi Non Steroid)/NSAID (Non Steroid Anti Inflamation
Drugs), AINS umumnya bersifat antiinflamasi , analgetik dan antipiretik.
Efek antipiretiknya baru terlihat pada dosis yang lebih besar daripada efek
analgetiknya, dan AINS relatif lebih toksik daripada antipiretik klasik, maka
obat-obat ini hanya digunakan untuk terapi penyakit inflamasi sendi seperti
6