Page 8 - Materi ajar Farmakologi-Obat ANALGETIK ANTIPIRETIKA-Gita Permata Sari
P. 8
Fosfolipid
(membran sel)
Kortikosteroid Fosfolipase
Asam Arakidonat
AINS Siklooksigenase Lipooksigenase
Endoperoksida Asam
COX-1 COX-2
Tromboksan Prostasiklin Prostaglandin Leukotrien LTA
Peradangan: -Vaso ↓
Agregasi ↑ Proteksi Lambung Peradangan
Permeab. ↑
Gambar 3. Skema pembentukan prostaglandin, sekaligus menjadi tempat
kerja analgetik
Untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang dapat diatasi dengan
analgetik perifer, sedangkan nyeri yang hebat membutuhkan analgetik
sentral yang efek analgesiknya lebih kuat,seperti analgetik narkotik.
Efek antipiretik dari suatu obat berperan dalam menurunkan suhu tubuh
pada keadaan demam, sedangkan efek antiinflamasinya berguna untuk
mengobati radang,seperti radang pada sendi (artritis reumatoid)
termasuk pirai/gout yang merupakan kelebihan asam urat pada daerah
sendi sehingga terjadi pembengkakan dan rasa nyeri.
3.4 Patofisiologi Nyeri
Menurut Mutschler (1991) menyatakan bahwa nyeri adalah gejala
penyakit atau kerusakan yang paling sering. Walaupun nyeri sering berfungsi
untuk mengingatkan, melindungi dan memudahkan diagnosis, pasien
merasakannya sebagai hal yang tak mengenakkan, kebanyakan menyiksa dan
karena itu berusaha bebas darinya. Salah satu contoh nyeri yaitu nyeri kepala
sebelah.
Rasa nyeri disebabkan rangsangan mekanis (benturan dengan benda
tumpul) atau kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat menimbulkan kerusakan
7