Page 49 - E-Modul Sistem Koloid Maifi Dwi Andrean
P. 49
S I S T E M K O L O I D
CEP News!
Penerapan sifat hidrofil dan hidrofob yaitu pada penggunaan sabun
saat mencuci pakaian. Pencucian bertujuan agar noda dalam bentuk lemak
atau minyak dapat teremulsi di dalam air, tetapi minyak tidak larut dalam
air. Oleh sebab itu dengan adanya bantuan sabun, lemak dan minyak dapat
terlepas dari serat pakaian.
Sabun termasuk emulgator dari emulsi antara minyak dan air.
Struktur sabun dan detergen tersusun atas kepala yang bersifat hidrofil
dan bagian ekor bersifat hidrofob. Bagian sabun yang bersifat hidrofob
lebih suka berikatan dengan lemak atau minyak, sedangkan bagian hidrofil
lebih suka berikatan dengan air.
atau
Ekor Hidrokarbon
Kepala
Gambar 11. Struktur kimia sabun (Ionik)
(Sumber: Justiana: 2010)
Ekor (non polar)
Lemak(non polar)
Kepala (polar)
Serat pakaian
Gambar 12. Mekanisme kerja sabun
(Sumber: Justiana: 2010)
Ketika pakaian kotor direndam kedalam larutan sabun, bagian ekor
akan tertarik ke noda berlemak, sedangkan bagian kepala akan tertarik ke
air, sehingga noda berlemak akan diikat oleh sabun yang akhirnya akan
membentuk emulsi dengan air. Itulah yang menyebabkan noda berlemak
pada pakaian dapat dihilangkan dengan menggunakan sabun. Sabun dapat
dibuat dengan mudah yaitu dengan mencampurkan Natrium Hidroksida
0
0
(NaOH) dengan minyak pada suhu antara 45 C sampai 50 C.
(Sumber: Fessenden, 1986)
41
Chemistry is fun