Page 24 - eBOOK PANCASILA
P. 24
Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu)
“Hendaknya tujuanmu sama, bersama pula dalam musyawarah, hendaknyalah
menyamakan gagasan dan pendapat yang berbeda, Aku memberimu
pemikiran untuk kemudahan bersama.” (Weda-reg X.191.3)
“Wahai umat manusia, semoga anda berfikir bersama-sama. Semoga anda
berkumpul bersama-sama. Hendaknyalah pikiran-pikiranmu dan gagasan-
gagasanmu sama. Aku memberimu pemikiran yang sama dan kemudahan-
kemudahan yang sama.” (Rgveda X. 191.3)
8. Menyadari Bahwa Setiap Manusia Memiliki Cara Sembahyang dan Kiblat
Yang Berbeda-beda.
Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di
langit dan di bumi dan (juga) burung mengembangkan sayapnya. Masing-
masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Al Qur’an surat (24) An-Nuur
ayat 41).
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat)
kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan
kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” (Al Qur’an surat (02) Al-Baqarah ayat 148).
Sumber Dari Al Kitab Agama Kristen Protestan
"Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang
enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Matius 13:23).
Sumber Dari Al Kitab Agama Katolik
“Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahan-mu di atas Mezhab
dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap
engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan Mezhab itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahan-mu itu.” (Matius 5:23-24).
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Bhante, bagaimana enam arah itu seharusnya disembah dalam agama
arya ? “Enam arah itu harus dipandang sebagai berikut : Ibu dan ayah seperti
arah timur, para guru seperti arah selatan, istri dan anak-anak seperti arah
barat, sahabat-sahabat dan sanak keluarga seperti arah utara, pelayan-pelayan
dan karyawan-karyawan seperti arah bawah, guru-guru agama dan Brahma –
Brahma seperti arah atas .“ (Sigalovada Sutta, 27)
PANCASILA 13