Page 12 - KIAT MELESTARINAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
P. 12
PENDAHULUAN
Al Qur’an adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia yang menyakini, tidak
hanya untuk bangsa Arab saja dan tidak hanya untuk manusia yang mengerjakan
ritual Rukun Islam (QS. 68:52; 3:138; 45:20; 6:90; 14:52; 39:41; 38:87; 81:27;
25:1).
Pemahaman Islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi Allah harus didasarkan
keinginan-keinginan Allah. Semua keinginan-keinginan Allah telah dirangkum dan
dituangkan ke dalam kitab suci Al Qur'an. Sehingga dasar berpikir tentang Islam
sebagai agama yang diridhoi Allah harus berlandaskan Al Qur'an dan tidak
bertentangan dengan kitab suci sebelumnya (QS. 10:37; 5:48)
Allah telah menjelaskan bahwa kedengkian, kebencian, perselisihan, pertikaian,
permusuhan dan pengrusakan adalah sifat iblis syaitan yang terkutuk, bukan sifat
manusia ridho Ilahi (QS.17:53; 16:90; 5:91; 7:56, 85).
Allah Maha Pengasih dan Penyayang kepada anak cucu Nabi Adam as. Allah tidak
ridho bila anak cucu Nabi Adam as saling bermusuhan, saling berselisih, saling
merusak satu sama lainnya. Oleh karena itu Allah mengutus wakilNya, yaitu para
Nabi yang dibekali kitab suci untuk menjelaskan kepada umat manusia sebab
musabab perselisihan dan kiat-kiat cara mengatasi perselisihan (QS. 10:19; 11:118;
2:213; 16:64; 3:19, 79, 84-85, 159).
Para Nabi, para Wali Allah dan para Pemuka Agama telah berhasil menyampaikan
kalam Ilahi yang ada dalam kitab-kitab suci pada zamannya masing-masing. Namun
dilain pihak, iblis syaitan tetap terus menerus mengganggu anak cucu Adam as,
kecuali manusia yang mukhlis sampai hari kiamat (QS. 15: 36-42; 38:79-84).
Oleh sebab itu manusia harus senantiasa waspada terhadap godaan iblis syaitan.
Manusia senantiasa berupaya untuk berperan meneruskan visi dan misi Allah yang
mengharamkan perselisihan, pertikaian, permusuhan dan pengrusakan. Karena
perselisihan, pertikaian, permusuhan dan pengrusakan adalah sifat iblis syaitan,
sifat-sifat yang dimurkai Allah (QS. 17: 53; 5:91; 16:91; 10:19; 11 : 118; 2:213,
208).
Melalui tulisan ini diharapkan dapat mempermudah umat manusia dalam mensiasati
iblis syaitan agar manusia tidak tergoda dan tidak dapat dipengaruhi oleh iblis
syaitan.
Pada umumnya titik terlemah manusia adalah terjebak pada perbedaan-
perbedaan yang ada diantara mereka . Melalui perbedaan-perbedaan itulah iblis
syaitan masuk menggoda dan mempengaruhi hawa nafsu manusia untuk saling
menyatakan akulah yang paling suci, akulah yang paling benar, akulah
yang paling mengetahui segalanya. Manusia terbuai oleh bisikan iblis syaitan itu,
MARI BELAJAR BERBUAT BAIK 4