Page 70 - KIAT MELESTARINAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
P. 70
“Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu
, menghina
segala firmanNya dan mengejek nabi-nabiNya. Oleh sebab itu murka Tuhan
bangkit terhadap umatNya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.”
(2 Tawarikh 36:16)
Sumber Dari Kitab Suci Agama Buddha
“Tidak untuk menghina, tidak menyakiti, dapat mengendalikan diri
sesuai dengan peraturan , memiliki sikap tidak berlebihan dalam hal
makanan, berdiam ditempat yang sunyi serta giat mengembangkan batin nan
luhur, inilah ajaran para Buddha.” (Dhammapada, Buddha Vagga XIV : 197)
“Barang siapa yang selalu memperhatikan dan mencari-cari kesalahan
orang lain , maka kekotoran batin dalam dirinya akan bertambah dan ia
semakin jauh dari penghancuran kekotoran batin.” (Dhammapada, Mala Vagga
XVIII : 253)
Sumber Dari Kitab Suci Weda (Agama Hindu)
“Lemparkan jauh-jauh semua niat buruk karena niat buruk itu menimbulkan
berbagai rintangan dalam melaksanakan sujud bakti dan dalam pergaulan. Sifat
demikian itu adalah penyakit. Janganlah merendahkan sesamamu dan
hapuskanlah semua dugaan buruk yang dapat menahan sedekah amalmu.
Semoga tidak menurutkan hati dan rasa benci.” (Weda-reg X.63.12)
2. Tidak Boleh Iri Dan Dengki
Sumber Dari Kitab Suci Al Qur`an
“Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya
mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka
?.” (QS. Muhammad (47) ayat 29)
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.” (QS. An-Nisaa`(04)
ayat 32).
Sumber Dari Hadits Nabi Muhammad Saw.
“Janganlah kamu bermusuh-musuhan, dan janganlah kamu saling
dengki dan janganlah kamu saling menjatuhkan, dan janganlah kamu
,
memutuskan kasih sayang, dan hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang
bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya
lebih dari tiga hari.” (Hadits riwayat Bukhari)
“Bukanlah golonganku orang yang mempunyai sifat dengki, orang yang
suka mengumpat, orang yang tukang meramal dan tidaklah aku termasuk
golongannya.” (Hadits riwayat Thabrani)
MARI BELAJAR BERBUAT BAIK 62