Page 19 - BAB XI - HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSI
P. 19

Gambar 11.8 Isomer Cis-Trans 1,4-dimetilsikloheksana
                      Pada masing-masing isomer konfigurasi gugus metil tetap dan tidak berubah oleh

               rotasi  mengelilingi  ikatan  tunggal,  sehingga  isomer  cis  tidak  dapat  berubah  menjadi
               isomer trans, dan demikian pula sebaliknya.



               3.     Sifat Fisik Sikloalkana
                      Sikloalkana bersifat nonpolar, relatif inert, kenaikan titik didih dan titik leburnya

               sebanding dengan berat molekul. Sikoalkana tersusun lebih rapat sehingga sifat fisiknya
               lebih mirip alkana bercabang.



               4.     Reaksi Sikloalkana
                      Reaksi pada sikloalkana hampir serupa dengan reaksi yang terjadi pada senyawa

               alkana. Sikloalkana bereaksi dengan oksigen dan halogen. Contoh:

                       CH      CH 2                                     CH      CH 2
                          2
                                                                           2
                   CH 2            CH 2     +     Cl 2  cahaya      CH 2           CH    Cl +     HCl


                       CH      CH 2                                     CH      CH 2
                           2
                                                                           2
                     sikloheksana                                    klorosikloheksana

                                            Gambar 11.9 Reaksi Sikloalkana

                      Khusus  untuk  siklopropana  dan  siklobutana  dapat  mengalami  reaksi  adisi
               membentuk senyawa rantai terbuka.



               11.1.3 Alkena
                      Alkena merupakan hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua (─C═C─) pada

               atom karbonnya. Alkena digolongkan sebagai senyawa tak jenuh karena memiliki ikatan

               rangkap. Alkena sering disebut sebagai olefin dalam literatur lama dan industri kimia.
               Olefin berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “oleum” yang berarti “minyak” dan

               “facere” yang berarti “membentuk”, sehingga “olefin” adalah “pembentukan minyak”.

                                              Tabel 11.5 Nama Deret Alkena
                                      Nama                           Formula
                                      Etena                             C2H4

                                     Propena                            C3H6
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24