Page 438 - BAHAN AJAR KAPITA SELEKTA KIMIA BERBASIS CASE METHOD DAN PROJECT
P. 438
CH 3 CH 2 CH
3
CH 3 CH 2 CH C CH
2
5 4 3 2 1
2-etil-3-metil-1-pentena bukan 3-metil-2-etil-1-pentena
e) Awalan di, tri, sek, ters, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad, sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (seperti:
iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
CH
3
CH CH
3
CH 2 CH 3 CH
2
CH 2 CH CH CH 2 CH CH 2 CH 2 CH 2 CH
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3-etil-5-isobutil-1-nonena bukan 5-isobutil-3-etil-1-nonena
Selain IUPAC, perlu dipelajari juga beberapa nama trivial atau nama umumnya.
Sistem trivial banyak dipakai untuk senyawa alkena suku rendah. Sistem trivial tidak
dapat diterapkan pada alkena yang mempunyai lebih dari 4 atom karbon karena
banyaknya jumlah isomer struktur yang mungkin dihasilkan dan kurangnya prefix
(awalan) yang sesuai untuk membedakan isomer struktural satu dengan yang lain,
sehingga alkena yang lebih kompleks harus menggunakan sistem tata nama IUPAC.
Berikut ini disajikan beberapa contoh sistem trivial alkena suku rendah:
Tabel 11.6 Tata nama trivial dan IUPAC senyawa alkena
CH 3
CH 2 CH CH 2 CH CH
3
2
CH 2 C CH
3
Sistem IUPAC Etena Propena 2-metilpropena
Sistem Trivial etilena propilena isobutilena isobutilena
412 | Berbasis Case Method & Project

