Page 19 - 4. E-MODULE IKAN ASIN
P. 19
menurun, dan akhirnya bakteri akan mati. Pada kadar air 40% bakteri sudah
tidak dapat aktif, bahkan sebagian mati, namun sporanya masih tetap hidup.
Spora ini akan berkecambah jika kadar air meningkat. Oleh karena itu, ikan
diasinkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengeringan (Muntikah &
Razak, 2017; Naiu et al., 2018).
Mekanisme pengeringan ikan beloso (Saurida tumbil sp) asin terdiri
dari 2 proses, yaitu:
1. Proses pemindahan panas untuk menguapkan cairan pada ikan dengan
bantuan udara pengering.
2. Proses pemindahan air, dimana air atau uap air ikan berpindah dari
dalam tubuh ikan ke permukaan, selanjutnya dari permukaan ke aliran
udara pengering.
Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan proses pengeringan ikan
beloso (Saurida tumbil sp) asin adalah angin (aliran udara). Angin berfungsi
untuk memindahkan uap air dari atas tubuh ikan ke tempat lain sehingga
penguapan berlangsung lebih cepat. Pengeringan juga dipengaruhi oleh
intensitas cahaya matahari dan suhu udara pada saat penjemuran
berlangsung, semakin tinggi intensitas cahaya matahari dan suhu udaranya
maka proses pengeringan akan semakin cepat. Selain itu, kelembaban udara
juga mempengaruhi proses pengeringan, yakni semakin rendah kelembaban
udaranya maka proses pengeringan akan semakin cepat.
Tingkat kekeringan ikan diukur dengan cara menekan tubuh ikan
menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan, tekanan jari tidak akan
menimbulkan bekas. Cara lainnya yakni dengan melipat tubuh ikan, dimana
ikan kering tidak akan patah jika tubuhnya dilipat. Ikan beloso (Saurida
tumbil sp) asin yang sudah kering dapat dilihat pada Gambar 16.
a b
Gambar 16. Ikan Beloso (Saurida tumbil sp) Asin Kering: (a) Kadar Garam 105 gram, (b)
Kadar Garam 175 gram (Sumber: Dokumen Pribadi, 2022)