Page 77 - KM Matematika_BS_KLS_IX
P. 77
R
BAB 2 Soal Ringkasan
Penggunaan Praktis Lambat kecepatan tinggi Cepat
Ketika kita memotret menggunakan kamera, Kecil
terdapat gradasi pencahayaan, yang disebut
membidik dengan tajam. Bidikan ini
ditentukan oleh 2 hal, yaitu bidikan dengan
kecepatan tinggi (shutter speed) dan dengan
kecepatan sedang (aperture). Tampak pada
gambar di samping, jika shutter speed nya kecepatan sedang
sangat tinggi, maka hasil foto tampak lebih BAB 2 | Akar Kuadrat
cerah. Sedangkan, jika aperture, maka luas
jumlah cahaya yang masuk menjadi sangat
sedikit dan hasil fotonya tampak lebih gelap.
Berikut adalah daftar dari gradasi pencahayaan. Besar
Princess Daruma
(Taketa City, Oita Prefecture)
lambat cepat
Bidikan dengan Kecepatan Tinggi 1 1 1 1 1 1 1 1
(detik) 15 30 60 125 250 500 1000 2000
kecil besar
Bidikan dengan
Kecepatan Sedang F 1 F 1.4 F 2 F 2.8 F 4 F 5.6 F 8 F 11 F 16
1 f-berhenti
Speed, merupakan lamanya rana tetap terbuka. Semakin pendek kecepatan rana semakin
cepat kecepatan rana. Dengan mengubah kecepatan rana dari 1 ke 1 , lamanya rana
15 30
tetap terbuka menjadi setengah, sehingga jumlah cahaya yang masuk juga setengah.
Bukaan (Aperture) adalah ukuran lubang masuknya cahaya. Dengan membuat ukuran dari
bukaan lebih kecil, maka ukuran dari lubang membesar. Jika kita anggap bahwa lubangnya
berbentuk lingkaran, dengan mengubah aperture 1 langkah dari F16 ke F11, diameter dari
lubang menjadi 2 kali lebih luas dan jumlah cahaya yang masuk adalah dua kalinya.
1 Berapa kalikah (sebesar apakah) jumlah cahaya yang masuk ke dalam lubang akan bertambah
ketika aperture berkurang 3 langkah dari F4 ke F1,4 ?
2 Pembukaan yang benar adalah bukaan (aperture) F4 dan kecepatan rana 250 . Jika kecepatan
1
rana berubah ke 1 , bagaimana yang seharusnya bukaan agar eksposur tetap sama?
1000
Pekerjaan Terkait
Juru Kamera
Bab 2 Akar Kuadrat 59