Page 191 - KM Informatika-BS-KLS-IX
P. 191

jahat di dalamnya. Pengguna tidak sadar bahwa program yang akan mereka
                     gunakan membawa komponen jahat. Pengguna yakin program tersebut aman
                     dan menggunakannya, tetapi saat aplikasi berjalan, program ini melakukan
                     aktivitas  berbahaya  seperti  memasang  virus  atau  mengirim  surel  spam  ke
                     semua kontak yang ada di buku alamat pengguna. Ilustrasi gambar kuda troya
                     tampak pada Gambar 8.5.

                 .   4)  Rekayasa Sosial
                     Jika sebelumnya  virus  menggunakan celah  keamanan  teknis, teknik
                     rekayasa sosial  melakukan manipulasi  pengguna,  yaitu orang untuk
                     mengeluarkan informasi atau melakukan tugas yang melanggar protokol
                     keamanan. Peretas mungkin akan berpura-pura sebagai kantor pendukung
                     teknis yang melayani perusahaan. Peretas akan menelepon kalian untuk
                     meminta informasi kredensial seperti login atau informasi penting lainnya.
                     Peretas  mungkin juga akan menyamar sebagai bagian teknis Windows
                     yang  mengatakan  bahwa  komputer  kalian  terkena virus  atau  malware,
                     yang  selanjutnya,  kalian  diminta
                     untuk mengunduh file patch. Namun,
                     ketika  diunduh  dan  dijalankan,  file
                     tersebut ternyata adalah malware itu
                     sendiri. Rekayasa  sosial  pada  masa
                     awal internet cukup berhasil, contoh
                     nyatanya ialah  kemunculan  virus
                     Mellisa dan ILOVEYOU yang berhasil
                     menginfeksi banyak komputer.

                         Menurut  laporan, kasus  kejahatan siber di Indonesia  periode
                     Januari–September 2020, salah satu kejahatan terbesar ialah penipuan
                     online dengan 649 kasus (sumber: Kepolisian Republik Indonesia, 2020).
                     Penipu  dengan  berbagai  cara  meminta  PIN ATM,  password, atau  kode
                     penting  lainnya  yang  selanjutnya  menggunakannya  untuk  mencuri
                     uang  atau  menyalahgunakan kode  penting  tersebut untuk berbuat
                     kejahatan. Penipuan berkedok mendapatkan hadiah undian juga marak
                     yang  membuat  banyak  masyarakat  Indonesia  tertipu.  Oleh  sebab  itu,
                     kita  perlu  waspada  ketika  akan  memberikan  PIN  atau  kode  penting
                     lainnya kepada orang yang tidak dikenal. Janganlah kita mudah dikelabui
                     untuk mendapatkan hadiah apa pun, apalagi jika kita diharapkan untuk
                     mengirimkan uang ke seseorang yang tidak kita kenal.






                                                              Bab 8 Dampak Sosial Informatika  175
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196