Page 2 - Modul Pengembangan Pangan Fungsional
P. 2
Materi Pembelajaran 1. Pengenalan Pangan Fungsional
A. Definisi
Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan
pangan, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga
pengaruhnya terhadap kesehatan tubuhnya (Goldberg, 1994). Kenyataan tersebut
menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekedar memenuhi kebutuhan dasar tubuh
(yaitu bergizi dan lezat), tetapi juga dapat bersifat fungsional. Dari sinilah lahir konsep
pangan fungsional (fungtional foods), yang akhir-akhir ini sangat populer di kalangan
masyarakat dunia. Konsep pangan fungsional sebenarnya sudah ada sejak lama.
Menurut Subroto (2008) sekitar 2.500 tahun yang lalu Hippocrates pernah
berkata ”Let your food be your medicine and let your medicine be your food”
(gunakanlah makanan sebagai obatmu dan obatmu sebagai makanan). Dalam filosofi
Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat
bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis),
makanan dan obat justru dapat menjadi racun bagi tubuh kita.
Ada beberapa istilah untuk makanan yang berpengaruh baik terhadap kesehatan
yaitu : Functional food, Nutraceutical, Pharma food, Designer food, Vita food,
Phytochemical, Food aceutical, Health food, Natural food dan Real food.
Sampai saat ini belum ada definisi pangan fungsional yang disepakati secara
universal. Berikut disajikan beberapa definisi atau pengertian tentang pangan
fungsional. Di Jepang tahun 1991 makanan fungsional di definisikan sebagai FOSHU
(Foods for Spesified Health Used) yaitu makanan yang memiliki efek spesifik terhadap
kesehatan karena ada kandungan senyawa kimia tertentu pada bahan makanan.
Menurut Goldberg (1994) pangan fungsional adalah makanan (bukan kapsul, pil atau
tepung) berasal dari ingredient alami. Dapat di konsumsi sebagai bagian dari diet harian
dan memiliki fungsi tertentu bila dicerna, membantu mempercepat proses tertentu
dalam tubuh seperti : meningkatkan mekanisme pertahanan secara biologis, mencegah
penyakit tertentu, penyembuhan dari penyakit spesifik, mengendalikan kondisi fisik
dan mental, dan menghambat proses penuaan. The International Food Information
mendefinisikan pangan fungsional sebagai pangan yang memberikan manfaat
kesehatan di luar zat-zat dasar. Menurut konsensus pada The First International
Conference on East-West Perspective on Functional Foods tahun 1996, pangan
fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat
1