Page 42 - Modul Teknologi Penangkapan Ikan 2021
P. 42
Kapal berhenti pada saat mendekati kapal lampu penahan, fishing master
berusaha mendekatkan haluan kapal jaring dengan skiff light boat, jika kapal terlalu
cepat terkadang mesin digerakan mundur untuk menghindari tubrukan. Salah satu
ABK kapal jaring melemparkan tali ayoda ke kapal lampu, selanjutnya tali selambar
yang mengikat three angle dan tali kerut buangan dari kapal lampu dilemparkan ke
kapal jaring dan ditangkap oleh ABK jaring yang telah siaga.
e) Penarikan Alat Tangkap (Hauling)
Menurut Tomasila dan Usemahu (2004), dalam penarikan alat tangkap
(hauling) diawali dengan penarikan tali kerut, setelah tali kerut tertarik semua
selanjutnya sedikit demi sedikit bagian jaring dinaikan keatas kapal sambil disusun
di tempat yang telah di tentukan seperti pada waktu mulai operasi. Hal tersebut
sam seperti yang di lakukan pada KM. Timur Laut 00 pada saat hauling
dengan langka kerja sebagai berikut.
Penarikan Tali Kerut
Tali kerut buangan segera di tarik oleh ABK kebelakang melalui sebelah
kanan kapal dan dimasukan ke katrol T-boom selanjutnya digulung pada roler line
setelah melalui mesin winch. Sedangkan tali selambar yang mengikat three angle
sementara di ikatakan pada bolder sebelah kanan kapal. Pada saat pelemparan tali
buangan segera penyelam dari kapal lampu dan kapal purse seine terjun ke perairan
dan memeriksa keduduka alat tangkap agar tidak terjdi trouble sebelum proses
hauling dilakukan. Selanjutnya kapal lampu penahan segera menarik tali ayoda dan
mempertahankan kedudukan kapal jaring supaya kapal tidak tertaik ketengah
lingkaran alat tangkap karena daya tenggelam alat tangkap sangat besar.
Tali cincin yang melewati ke dua katrol T-boom digulung di roller line
dengan bantuan mesin winch hydraulic.
16