Page 6 - B064_Djauharotul Maqnuna.
P. 6
Sebagai alat memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas dalam
rangka memasyarakatkan gizi seimbang, pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes telah
mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Pedoman ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi International di Roma pada
tahun 1992 untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi (Nutritional
Well Being) semua penduduk yang merupakan prasyarat untuk pembangunan suberdaya
manusia. PUGS merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 Sehat 5 Sempurna
yang memuat pesan-pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang
maupun masalah gizi lebih yang selama 20 tahun terakhir telah mulai ada di Indonesia.
Dalam PUGS susunan makanan yang dianjurkan adalah yang menjamin
keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam
makanan setiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang
dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan yaitu didasarkan pada
tiga fungsi utama zat-zat gizi yaitu sebagai
1) Sumber energi/tenaga
2) Sumber zat pembangunan
3) Sumber zat pengatur.
Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya susunan makanan sehari terdiri dari
campuran ketiga kelompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau
lebih jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di pasar,
keadaan sosial ekonomi, nilai gizi, dan kebiasaan makan.
Ketiga golongan bahan makanan tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut dengan
urut-urutan menurut banyaknya digunakan dalam hidangan sehari-hari. Dasar kerucut
menggambarkan sumber energy/tenaga, yaitu golongan bahan makanan yang paling
banyak dimakan, bagian tengah menggambarkan sumber zat pengatur sedangkan bagian
paling atas menggambarkan sumber zat pembangunan yang secara relatif paling sedikit
dimakan tiap hari. Bahan makanan yang terdapat di dalam tiap kelompok bahan makanan
adalah sebagai berikut :
1) Sumber zat energi/tenaga: Padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, sagu, dan
pisang yang di beberapa bagian di Indonesia juga dimakan sebagai makanan pokok.
2) Sumber zat pengatur: Sayuran dan buah-buahan
3) Sumber zat pembangun: Ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang-kacangan, dan hasil
olahannya seperti tahu, tempe, dan oncom.