Page 18 - Pembangunan Perpustakaan.indd
P. 18
keterbatasan untuk mengakses buku maupun internet dan
informasi lain yang dapat membantu mereka memahami akan
pentingnya literasi.
5. Faktor Sosial dan Budaya
Faktor budaya menjadi kendala perpustakaan desa dalam
gerakan literasi di masyarakat. Faktor budaya mempengaruhi
bagaimana literasi diterima di masyarakat yang notabene
memiliki budaya tradisional yang masih sangat kuat. Di beberapa
pedesaan masih memiliki budaya tradisional yang cukup kental
sehingga lebih menekankan kemampuan praktis dan kerja fi sik
daripada kegiatan intelektual seperti membaca. Jika masyarakat
pedesaan tidak memahami tentang pentingnya membaca untuk
kehidupan sehari-hari maupun kesuksesan pribadi, mereka tidak
akan terdorong untuk terlibat dalam kegiatan literasi.
Faktor sosial mempengaruhi perpustakaan desa untuk
melakukan gerakan literasi masyarakat desa. Beberapa
pedesaan yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi
lebih mengutamakan kebutuhan dasar seperti makanan dan
pekerjaan daripada kegiatan membaca atau literasi. Masyarakat
yang mengalami tekanan pekerjaan tidak memiliki waktu untuk
membaca dan berpartisipasi dalam kegiatan literasi. Kesulitan
ekonomi membuat masyarakat kurang tertarik untuk mengikuti
program yang dianggap kurang mendesak.
6. Kurangnya Kolaborasi
Kurangnya kolaborasi menyebabkan perpustakaan desa sulit
untuk menggerakan literasi di masyarakat. Kolaborasi biasanya
dilakukan oleh pihak sekolah, lembaga pendidikan, dan
organisasi masyarakat. Namun, perpustakaan desa seringkali
mengalami kendala dalam melakukan kolaborasi dengan pihak
ini. Beberapa perpustakaan desa menganggap bahwa kolaborasi
merupakan hal yang kurang penting untuk dilakukan. Padahal,
kolaborasi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas
perpustakaan desa.
8