Page 52 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 52
Seluk Beluk Masalah Agraria
Tabel 1.7. Distribusi Rumahtangga Menurut Status Penguasaan
Tanah di Indonesia, 1963-1993
1963 1973 1983 1993
Status
(%) (%) (%) (%)
1. Pemilik-Penggarap Murni 64,1 74,8 69,3 71,7
(Pure Owner-Operators)
2. Pemilik-Penggarap-Cum-
Penyakap (Owner- 29,1 22,1 25,3 24,6
Operators-Cum-Tenants)
3. Penyakap Murni (Pure
Tenants or Landless
Tenants) 6,8 3,2 5,4 3,8
100 100 100 100
Total (%) Jumlah RT
12.236.470 14.373.542 17.076.016 19.713.744
Sumber: BPS Sensus Pertanian 1963: Final Report, Tabel-3
1973: Serie ST No.2A, Tabel-7
1983: Seri B. Hasil Sensus Sampel, Tabel-15
1993: Serie B-1. Sensus Sampel, Tabel-17
Namun dari semuanya itu, ada satu hal yang penting untuk
dicatat yaitu bahwa dalam menghitung dan menafsirkan data
BPS, kita harus sangat berhati-hati karena adanya beberapa
masalah jika akan membandingkan hasil satu sensus dengan
sensus-sensus berikutnya. Ada masalah definisi, masalah for-
mat, masalah cutting point dalam menyusun “interval” penge-
lompokan, dan lain sebagainya.
Entry point data BPS dalam soal penguasaan tanah adalah
“tanah garapan” (operational holding), bukan “pemilikan”
(ownership). Karena itu, gambaran tentang struktur di atas
adalah struktur tanah garapan. Struktur distribusi pemilikan-
nya pasti akan lebih timpang lagi. Dalam struktur distribusi
tanah garapan, karena adanya “pasar penyakapan”, maka land-
less tenants pun masuk hitungan, karena itu angka Gininya
akan relatif lebih rendah (lebih merata). Data BPS juga tidak
memberi informasi mengenai jumlah absolute landless. Karena
15