Page 19 - CHAPTER REPORT SUHU DAN KALOR (2208076060_Rizna Fatimatuz Zahroh)
P. 19
Konduktivitas panas adalah ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor. Berikut
merupakan laju konduksi kalor dalam bahan memenuhi persamaan.
−
= d
q = perambatan kalor per detik (J/s)
Tt = suhu satu ujung benda (suhu tinggi)
Tr = suhu ujung benda yang lain (suhu rendah)
L = Panjang benda (m)
2
A = Luas penampang benda (m )
K = Konduktivitas panas (J/ms°C)
16.2 Konveksi kalor
Cara kedua untuk menghantarkan panas adalah konveksi. Dengan cara ini panas
mereka menyebar melalui pergerakan molekul atau atom yang membentuk
objek. Ketika bagian dari suatu benda menerima panas, atom penyusunnya bergerak
lebih cepat. Pergeseran atom itu bergerak cepat membawa energi panas.
Jadi ada transfer panas dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Saat
air ada di dalam saat wajan dipanaskan, bagian air yang menyerap panas adalah bagian
yang menyerap panas bersentuhan dengan pot, terutama bagian bawah
pot. Namun, setelah beberapa saat semua bagian air menjadi panas karena aliran
molekul air dari bawah ke atas.
Gambar 1.16 Fenomena konveksi pada air yang
dipanaskan pada panci.
Zat cair yang berada di atas dan bersuhu lebih rendah digeser ke bawah untuk
mengisi ruang kosong meninggalkan cairan panas. Cairan yang naik dan yang memiliki
suhu yang lebih rendah turun untuk mengisi ruang yang tersisa di bagian bawah
panci. Dan pada akhirnya, semua bagian cairan mencapai suhu yang sama.
16.3 Radiasi kalor
Bentuk ketiga dari perpindahan panas adalah radiasi. Radiasi adalah perpindahan
panas tanpa melalui suatu medium. Ruang antara matahari dan bumi sebagian besar
kosong. Tapi panas matahari bisa sampai ke bumi. Ini adalah bukti bahwa panas dapat
merambat tanpa perantara.
19