Page 32 - 21505241013_Dela Yuni Aifzha_Tugas Modul
P. 32
Modul Pembelajaran
Tegangan Sisa
Tegangan sisa (residual stress) adalah tegangan yang tertinggal
pada batang struktur setelah proses fabrikasi. Hal ini dapat dijelaskan
oleh (i) pendinginan setelah penggilasan profil, (ii) pengerjaan secara
dingin, (iii) pelubangan atau pemotongan, dan (iv) pengelasan. Tegangan
sisa yang perlu diperhatikan adalah akibat pendinginan dan pengelasan.
Tegangan sisa positif biasanya berada pada pertemuan plat, sedang
tegangan tekan terdapat pada bagian yang jauh dari pertemuan plat itu.
Dalam analisis tampang secara plastis maka tegangan sisa tidak
berpengaruh pada kekuatan elemen struktur, baik pada batang tarik,
batang tekan yang pendek (stocky culmns), maupun batang lentur. Pada
elemen struktur tekan tegangan sisa ini dapat mengakibatkan premature
buckling, sekalipun demikian penelitian Morisco (1986) memperlihatkan
bahwa tegangan sisa yang terdistribusi linier, dengan tegangan sisa
ekstrim 30 % dari tegangan leleh, hanya menimbulkan penurunan
kapasitas batang tekan dari profil WF, antara 0 % sampai 4%. Dalam
analisis tampang secara plastis maka tegangan sisa tidak berpengaruh
pada kekuatan elemen struktur, baik pada batang tarik, batang tekan
yang pendek (stocky culmns), maupun batang lentur.
Retakan getas akibat efek temperatur, efek tegangan multiaksial,
efek ketebalan, efek pembebanan dinamik
Setelah temperatur diturunkan dengan tiba-tiba, maka peningkatan
akan terjadi pada tegangan leleh, kuat tarik, modulus elestisitas, dan
tegangan lelah. Sebaliknya keuletan baja yang diukur dari penyempitan
tampang ataupun dari pertambahan panjang, turun akibat penurunan
temperatur. Lebih lanjut pada suatu temperatur tertentu yang relatif
rendah, baja struktural mungkin saja mengalami retak dengan sedikit
atau tanpa perubahan bentuk plastis.
31

