Page 33 - 21505241013_Dela Yuni Aifzha_Tugas Modul
P. 33
Modul Pembelajaran
Perubahan bentuk plastis hanya dapat terjadi jika terdapat tegangan
geser. Tegangan geser selalu terjadipada pembebanan secarauniaksial
atau biaksial, tetapi dalam tegangan triaksial dengan ketiga tegangan
sama besar tegangan geser menjadi nol. Oleh karena itu tegangan tarik
triaksial cenderung mengakibatkan keretakan getas, dan harus dihindari.
Tegangan triaksial dapat terjadi pada pembebanan uniaksial jika
terdapat penyempitan tampang atau perubahan bentuk tampang secara
mendadak. Keretakan getas dapat juga terjadi akibat pengerjaan secara
dingin ataupun penuaan regangan. Pembentukan secara dingin
pengaruhnya dapat dikurangi dengan memilih jari-jari pembentukan
sedemikian sehingga regangan yang timbul terbatas. Jika terdapat
tegangan tarik sisa misalnya akibat pengelasan, maka tegangan sisa ini
dapat mengakibatkan tegangan yang jauh lebih besar dari tegangan
akibat pembebanan. Keretakan dapat terjadi jika tegangan sisa ini cukup
tinggi. Untuk mengurangi pengaruh tegangan sisa, pada baja struktural
dapat dikenakan perlakuan panas (heat treatment).
2.4 Pengaruh Suhu Udara
Perbedaan suhu udara antara siang dan malam di Indonesia yang
beriklim tropis cukup besar, berkisar antara 5-15℃. Suhu pada siang
hari cukup tinggi sekitar 30℃, tetapi pada malam hari suhu udara
turun menjadi sekitar 20 ℃ , sehingga uap air di udara akan
terkondensasi melekat pada permukaan bahan penutup atap dan
dinding baja, membentuk lapisan air yang bertindak sebagai
elektrolit. Suhu udara yang tinggi akan meningkatkan laju korosi
yang cukup berarti. Diperkirakan kenaikan suhu 10 ℃ akan
meningkatkan laju korosi dua kali lipat.
32

