Page 6 - Microsoft Word - Aeda _8__6
P. 6
Jurnal Litbang Vol. XIII, No. 1 Juni 2017: 60-69
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang anak serta menyebabkan penurunan
adekuat untuk menyediakan kebutuhan kecerdasan (IQ) 10-13 poin(Amalia,
ibu dan janin karena ada perubahan 2011). Hasil Penelitian Nova (2011)
hormon dan meningkatnya volume darah menunjukkan anak SD dengan riwayat
untuk pertumbuhan janin. Sebagai BBLR mempunyai skor IQ yang lebih
akibatnya, suplai zat gizi pada janin rendah dibandingkan anak SD dengan
berkurang sehingga pertumbuhan dan riwayat lahir cukup.
perkembangan janin terhambat. Akibat lain dari KEK adalah
Selanjutnya akan lahir bayi dengan berat kerusakan struktur susunan syaraf pusat
yang rendah(Depkes RI, 1996). Hal terutama pada tahap pertama
tersebut dibuktikan melalui penelitian pertumbuhan otak (hiperplasia) yang
oleh Saraswati dan Sumarno (1998) di terjadi selama dalam kandungan. Masa
Kabupaten Garut, Sukabumi dan rawan pertumbuhan sel-sel saraf terjadi
Tanggerang Propinsi Jawa Barat pada trimester 3 kehamilan sampai
menunjukkan ibu hamil dengan ukuran sekitar 2 tahun setelah lahir. Kekurangan
LILA kurang dari 23 cm mempunyai gizi pada masa dini perkembangan otak
risiko 2,32 kali lebih tinggi untuk akan menghentikan sintesis protein dan
melahirkan bayi BBLR dibandingkan DNA yang dapat mengganggu
dengan ibu dengan lingkar lengan lebih pertumbuhan otak terganggu sehingga
dari 23 cm. sel-sel otak yang berukuran normal lebih
Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah sedikit. Dampaknya akan terlihat pada
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 struktur dan fungsi otak di masa
gram. Kejadian BBLR di Indonesia mendatang yang berpengaruh pada
berdasarkan hasil Riskesdas (2013) intelektual anak (Soetjiningsih, 2009).
menunjukkan persentase balita (0-59 Menurut Arisman (2007) beberapa
bulan) yang mengalami BBLR sebesar penyebab yang mempengaruhi terjadinya
10,2%. Bayi dengan BBLR mempunyai gizi kurang adalah kurangnya asupan
risiko kematian lebih tinggi dari bayi makanan dan penyakit infeksi. Ibu hamil
yang lahir normal. BBLR diperkirakan yang asupan makanannya cukup tetapi
menyebabkan kematian 20 kali menderita sakit akan mengalami gizi
dibandingkan dengan bayi yang beratnya kurang. Adapun ibu hamil yang asupan
lebih dari 2500 gram. BBLR merupakan makanannya kurang maka daya tahan
masalah kesehatan karena BBLR menjadi tubuh akan melemah dan akan mudah
salah satu penyebab utama kematian terserang penyakit. Faktor lain yang
neonatal. Depkes RI (2008) menyebutkan mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu
sebanyak 15-20% kematian bayi di hamil adalah tingkat pendidikan yang
Indonesia disebabkan karena rendah, pengetahuan ibu tentang gizi
BBLR.Selain itu, BBLR dapat yang kurang, pendapatan keluarga yang
menurunkan kualitas generasi yang akan tidak memadahi, usia ibu yang kurang
datang karena memperlambat dari 20 tahun atau lebih dari 35
pertumbuhan dan perkembangan mental tahun,serta jarak kelahiran yang terlalu
64