Page 165 - E-Modul
P. 165

• Pencatatan keuangan sederhana merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan
                      yang berupa ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
                      buku perusahaan bersangkutan.
                    • Tujuan pencatatan keuangan antara lain :
                      1. Mengetahui kondisi data keuangan di masa lampau (data historis)
                      2. Mengetahui kondisi data keuangan saat ini (up to date)
                      3. Merencanakan keuangan yang akan dijalankan di masa yang akan datang.
                    • Kas kecil merupakan pencatatan transaksi atau dana yang dikeluarkan perusahaan
                      dengan jumlah yang relatif kecil untuk pengeluaran yang nominalnya jika kecil.
                    • Nama lain dari kas kecil adalah Petty Cash
                    • Tujuan dibuatnya kas kecil antara lain :
                      1. Masalah perlengkapan di dalam perusahaan
                      2. Mencegah terjadinya alokasi pembayaran
                      3. Meringankan pekerjaan karyawan
                      4. Mempercepat penentuan kebijakan insidental
                    • Metode pencatatan kas kecil dibagi menjadi dua yaitu :
                      1. Metode Tetap (Imprest fund system)
                      2. Metode Fluktuasi (Fluctuating fund system)
                    • Metode tetap adalah sebuah pembukuan kas kecil yang jumlah nominalnya selalu
                      sama  biasanya  terjadi  akibat  jumlah  dana  yang  dikeluarkan  dengan  dana  yang
                      dimasukkan tetap atau sama.
                    • Metode fluktuasi adalah suatu metode pengisian dan pengeluaran kas kecil di mana
                      jumlah dana kas kecil akan selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
                    • Ciri-ciri metode tetap adalah (1) Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan
                      oleh pengelola kas kecil, (2) Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek
                      yang sama jumlahnya.
                    • Bukti transaksi dibutuhkan sebagai bukti yang sah atas adanya kegiatan penerimaan
                      dan pengeluaran (transaksi) dengan pihak lain.
                    • Bukti  transaksi  dibagi  menjadi  dua,  yaitu  bukti  transaksi  internal  dan  transaksi
                      eksternal.

                    • Bukti transaksi internal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu bukti kas masuk, bukti kas
                      keluar, dan memo.

                    • Bukti transaksi eksternal dapat berupa kuitansi, cek, faktur, nota kontan, nota debit
                      dan kredit, bilyet giro, dan rekening koran.





                                                                                                      155

         E-Modul Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas X
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170