Page 13 - Kevin Daniel_1800451_Bahan Ajar
P. 13
4. Perundingan Renville
Ketika Perundingan Linggarjati yang telah di sepakati, justru Belanda di
kemudian hari mengingkarinya. Peristiwa Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli 1947
sontak mengejutkan dunia, pada tanggal 30 Juli 1947 pemerintah India dan Australia
mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar
acara Dewan Keamanan. Permintaan itu diterima dengan baik dan pada tanggal 31 Juli
1947 dimasukkan sebagai acara pembicaraan Dewan Keamanan. Tanggal 1 Agustus
1947, Dewan Keamanan memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak,
yang dimulai pada tanggal 4 Agustus 1947.
Dewan Keamanan yang memperdebatkan masalah Indonesia akhirnya
menyetujui usulan Amerika Serikat bahwa untuk mengawasi penghentian permusuhan
ini harus dibentuk sebuah komisi jasa-jasa baik. Indonesia dan Belanda dipersilakan
masing-masing memilih satu negara yang dipercaya untuk mengawasi penghentian
tembak-menembak. Dua negara yang terpilih oleh Indonesia dan Belanda dipersilakan
memilih satu negara untuk ikut serta sebagai anggota komisi, sedangkan Belanda
memilih Belgia, dan kedua negara yang terpilih ini memilih Amerika Serikat. Australia
diwakili oleh Richard Kirby, Belgia oleh Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat
oleh Dr. Frank Graham. Komisi PBB ini di Indonesia dikenal sebagai Komisi Tiga
Negara (KTN). Dalam masalah militer, KTN mengambil inisiatif, tetapi dalam masalah
politik hanya memberikan saran dan usul, tidak mempunyai hak untuk memutuskan
persoalan politik. KTN mulai bekerja di Indonesia pada bulan Oktober 1947.
Richard Kirby dari Australia Paul van Zeeland dari Belgia Dr. Frank Graham dari
Amerika Serikat
Setelah KTN mengadakan pembicaraan dengan kedua pemerintah, akhirnya
disepakati untuk kembali ke meja perundingan. Belanda mengajukan di Jakarta sebagai
tempat berunding, tetapi ditolak oleh pihak republik. Republik menganggap bahwa di
Jakarta tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat dan tidak ada jawatan RI yang
aktif, sebagai agresi militer. Republik menginginkan perundingan diselenggarakan
pada suatu tempat di luar daerah pendudukan Belanda. KTN mengambil jalan tengah
dan mengusulkan agar kedua belah pihak menerima tempat perundingan di atas sebuah
kapal Amerika Serikat yang disediakan atas perantaraan KTN.
11