Page 35 - E-Modul Penanganan Guest Laundry
P. 35
e. Proses Dry Cleaning
1). Pisahkan pakaian yang berwarna putih, warna terang, dan warna hitam.
2). Kelompokkan pakaian berdasarkan tingkat kekotoran (ringan, sedang, dan berat), tingkat
kerapuhan, luntur, dan tipisnya bahan. Pakaian yang berbahan tipis sebaiknya dimasukkan
ke dalam jaring (net) untuk menghindari kerusakan.
3). Persika pakaian apabila ada noda dibersihkan terlebih dahulu.
4). Periksa kancing dan aksesoris lainnya yang ada pada pakaian, jika kancing tidak tahan
terhadap solvent sebaiknya dilepas terlebih dahulu atau dapat dibungkus dengan aluminium
foil.
5). Masukkan pakaian ke dalam dry cleaning machine dengan menggunakan solvent yang
bersih.
6). Beberapa menit kemudian extract pakaian tersebut.
7). Drying selama 15 menit dengan panas medium kemudian dinginkan dan angkat.
8). Pada pakaian yang berwarna terang periksa apakah luntur atau tidak. Kemudian cuci
dengan menggunakan sisa solvent dari pencucian pakaian warna putih.
9). Pada pakaian yang berwarna gelap juga diperiksa dahulu apakah luntur atau tidak.
Kemudian cuci dengan menggunakan solvent sisa dari pencucian pakaian berwarna putih
dan terang.
f. Kelebihan Dry Cleaning
1). Pakaian akan lebih awet dan tidak mudah kusut.
2). Proses dry cleaning lebih cepat daripada proses pencucian biasa.
3). Solvent yang sudah dipakai dapat digunakan kembali dengan cara disuling terlebih dahulu
untuk menghasilkan solvent murni.
4). Proses pencucian dry cleaning dapat meminimalisir penyusutan bahan pakaian sehingga
pakaian dapat bertahan lebih lama.
g. Perbedaan Dry Cleaning dengan Laundry Biasa
Perbedaan utama antara laundry biasa dan dry cleaning adalah metode dan bahan pencucian
yang digunakan. Berikut adalah tabel perbedaan antara laundry biasa dan dry cleaning:
24