Page 35 - EBOOK BIOLOGI KELAS XI
P. 35
b). Golongan Darah Sistem Rhesus (Rh)
Selain sistem ABO, dalam penentuan golongan darah manusia dapat
pula menggunakan sistem Rhesus (Rh). Reshus atau Rh merupakan antigen
lain yang terdapat pada sel darah merah. Istilah Rh berasal dari “rhesus”,
karena antigen ini pertama kali ditemukan tahun 1940 oleh Landsteiner dan
A.S. Wenner di dalam darah kera Mocacus rhesus. Sel darah yang memiliki
antigen Rh disebut (Rhesus positif), sedangkan yang tidak memiliki
antigen Rh disebut (Rhesus negatif).
Apabila orang yang memiliki darah Rh negatif ditransfusi dengan darah
Rh positif ( ), orang bergolongan darah Rh negatif ( ) tersebut dengan
segera akan membentuk antibodi anti-Rh, sehingga terjadi aglutinasi darah.
Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh negatif mengandung
bayi dengan darah Rh positif. Meskipun sistem peredaran darah ibu dan anak
terpisah, namun acapkali ada sedikit sel-sel darah yang masuk pada sistem
peredaran darah ibu melalui plasenta. Kejadian ini biasanya terjadi pada saat
terakhir kehamilan.
Untuk merespons sel darah yang asing tersebut, darah ibu akan membentuk
antibodi. Antibodi tersebut masuk ke dalam sistem peredaran darah bayi
melalui plasenta. Darah bayi merupakan protein asing (antigen) bagi antibodi,
sehingga antibodi akan bereaksi terhadap darah bayi, akibatnya terjadi
aglutinasi. Adanya aglutinasi dalam sel darah akan menyebabkan anemia, dan
nama penyakit tersebut dinamakan eritroblastosis foetalis. Apabila penyakit ini
tidak bisa ditangani, bayi bisa mengalami kematian.
Tabel 1.5 Golongan Darah Rhesus dengan Antigen/Aglutinogen
dan Aglutinin/Antibodi
Golongan Darah Antigen/Aglutinogen Aglutinin/Antibodi
ada antibodi
Rhesus positif ( ) ada antigen Rhesus
anti -Rh
tidak ada antigen tidak ada antibodi
Rhesus negatif ( )
Rhesus anti -Rh
Sistem Peredaran Darah Manusia 26