Page 149 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 149
dinamika kehidupan bernegara sejak Proklamasi hingga dewasa ini dibagi menjadi
beberapa periode agar mudah dipahami, sebagai berikut:
1. Periode 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Setelah Indonesia merdeka bukan berarti Indonesia harus berhenti berjuang dan
berkorban untuk bangsa dan negaranya karena setelah Indonesia merdeka, bangsa
Indonesia diuji kesabaran dan ketabahannya, sebab pada masa itu Indonesia harus
berjuang dan berkorban lagi untuk mempertahankan kemerdekaannya. Pada
periode ini bangsa Indonesia diuji dengan kedatangan tentara sekutu dan NICA.
Pada saat itu Indonesia harus berjuang dan berkorban lagi, karena tentara sekutu
berhasil menduduki kota-kota besar yang ada di Indonesia dengan alasan untuk
menjaga keamanan dan untuk mengembalikan seluruh bekas tawanan Jepang pada
masa itu. Namun, sesungguhnya ini hanyalah tipu daya tentara sekutu sebab ini
hanyalah alasan mereka untuk kembali masuk ke Indonesia dan diam-diam
menjajah Indonesia kembali. Pada masa ini Belanda bertindak tidak sewajarnya
sebagai tamu sebab Belanda meneror seluruh penduduk dan memaksa seluruh
penduduk untuk patuh dan mengakui keberadaan NICA sehingga banyak warga
negara Indonesia yang tidak terima dan melakukan perlawanan dan akhirnya
terjadilah pertempuran dengan Belanda.
Pada saat itu NICA memberikan pernyataan kepada seluruh negara yang ada di
dunia ini bahwa negara Indonesia ini adalah buatan fasis Jepang yang harus
dihancurkan dan dimusnahkan, padahal itu hanyalah cara NICA untuk kembali
menduduki dan menjajah negara Indonesia ini. Karena ulah yang dilakukan oleh
Belanda ini berdampak sangat buruk bagi bangsa Indonesia, maka pada masa itu Ibu
Kota Negara Indonesia berpindah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946 sampai
dengan tanggal 27 Desember 1949. Ibu kota negara Indonesia ini dipindah sebab
diyakini bahwa di Jakarta pada saat itu sedang mengalami kekacauan. Yogyakarta
dipilih untuk menjadi ibu kota negara Indonesia pada saat itu disebabkan
Yogyakarta diyakini sebagai kota yang paling aman pada saat itu. Ini semua pun
dilakukan karena ada jaminan keamanan dari Sultan dan pemerintah yang meyakini
bahwa NICA tidak akan menyerbu keraton Yogyakarta.
Pada masa ini Indonesia benar-benar pada masa yang sangat tertekan dan penuh
bayang-bayang dari Belanda hingga pada saat itu dibuatlah beberapa perjanjian
BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 135