Page 311 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 311

Bab 7





               ASUHAN GIZI TERSTANDAR UNTUK


               PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK


               DAN BATU GINJAL



               Isti Suryani, DCN, M.Kes.


                                                   Pendahuluan



               S
                       audara  telah  mempelajari  berbagai  macam  asuhan  gizi  untuk  penyakit-penyakit
                       tertentu  pada  Bab  sebelumnya.  Tidak  kalah  pentingnya  pada  bab  ini  kita  akan

                       membahas  mengenai  asuhan  gizi  terstandar  untuk  pasien  ginjal  kronik  dan  batu
               ginjal. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini juga di ikuti
               dengan penemuan berbagai penyakit beserta cara pencegahan dan penanganannya, tetapi
               angka morbiditas dan mortalitas untuk penyakit-penyakit tertentu masih tetap tinggi. Seperti

               contohnya penyakit Ginjal Kronik (PJK) dan batu ginjal. Teknologi Terapi Pengganti Ginjal (TPG)
               juga telah mengalami kemajuan yang sangat cepat tetapi angka morbiditas dan mortalitas
               pasien PGK tetap tinggi. Peningkatan ini tidak saja pada pasien yang telah menjalani dialisis
               saja  tetapi  memang  sudah  terjadi  sejak  Laju  Filtrasi  Glomerulus  (LFG)  <60  ml/menit  (PGK

               stadium 3). Biasanya ini terjadi karena ada komplikasi penyakit kardiovaskuler, serta adanya
               inflamasi, infeksi dan malnutrisi pada tahap lanjut.
                     Penderita penyakit ginjal kronik (PGK) bisa mengalami Malnutrisi Energi Protein (MEP)
               atau kehilangan massa otot, lemak dan cadangan protein visceral. Keadaan ini bukan saja

               disebabkan kurangnya asupan makanan yang adekuat tetapi juga  karena berkurangnya fungsi
               ginjal. Tujuan asuhan gizi atau penatalaksanaan gizi pada pasien ginjal kronik adalah untuk
               memperbaiki  kualitas  hidup,  menurunkan  morbiditas  dan  mortalitas,  memperlambat
               progresivitas  penyakit  ginjal,  meminimalkan  toksisitas  uremic  serta  yang  tidak  kalah

               pentingnya adalah mencegah terjadinya malnutrisi.


           302                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316