Page 314 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 314
(PGK) atau dahulu disebut gagal ginjal kronis, gangguan ginjal akut (acute kidney injury) atau
sebelumnya disebut gagal ginjal akut.
Penyakit ginjal kronis adalah penurunan progresif fungsi ginjal dalam beberapa bulan
atau tahun. Penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai kerusakan ginjal dan atau penurunan
Glomerular Filtration Rate (GFR) kurang dari 60mL/min/1,73 m2 selama minimal 3 bulan
(Kidney Disease Improving Global Outcome, KDIGO, 2012IClinical Practice Guideline for the
Evaluation and Management).
Penyakit ginjal kronis awalnya tidak menunjukkan tanda dan gejala namun dapat
berjalan progresif menjadi gagal ginjal. Penyakit ginjal bisa dicegah dan ditanggulangi serta
kemungkinan untuk mendapatkan terapi yang efektif akan lebih besar jika diketahui lebih
awal.
B. ETIOLOGI
Sebagian besar penyakit ginjal menyerang nefron, mengakibatkan kehilangan
kemampuannya untuk menyaring. Kerusakan pada nefron dapat terjadi secara cepat, sering
sebagai akibat pelukaan atau keracunan. Tetapi kebanyakan penyakit ginjal menghancurkan
neefron secara perlahan dan diam-diam. Kerusakan biasanya dirasakan setelah beberapa
tahun atau bahkan dasawarsa. Sebagian besar penyakit ginjal menyerang kedua buah ginjal
sekaligus.
Berdasarkan studi Coresh et al. (2003), faktor risiko penyebab progresi PGK adalah
diabetes, hipertensi, usia lanjut dan penyebab lain seperti glomerulonefritis primer, lupus
serta penyakit ginjal polisistik. Diabetes dan hipertensi merupakan faktor risiko terpenting
terjadinya penyakit kardiofaskuler pada PGK.
Faktor risiko PGK menurut NKF K/DOQI (2000), terbagi dalam 4 tipe, yaitu pertama
faktor susceptibility, kedua faktor inisiasi, ketiga faktor progresi dan keempat faktor End Stage
Renal Disease (ESRD). Faktor susceptibility terjadi pada kelompok rentan seperti lansia,
riwayat keluarga dengan PGK, penurunan massa ginjal, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), ras
dan sosio ekonomi rendah. Faktor inisiasi yaitu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal
seperti pada diabetes, hipertensi, autoimun, infeksi sistemik, infeksi saluran kencing, batu
ginjal, toksisitas obat dan penyakit genetik. Faktor progresi adalah faktor yang mempercepat
kerusakan fungsi ginjal setelah inisiasi : peningkatan proteinuria, peningkatan level hipertensi,
glukosa yang tidak terkontrol pada diabetes, dislipidemia dan merokok. Sedangkan pada
faktor keempat ESRD yaitu peningkatan morbiditas dan mortalitas seperti dosis dialysis
rendah, anemia, penurunan albumin serum, dan peningkatan fosfor serum. Menurut
INFODATIN (Pusat Data Dan Informasi) Kementerian Kesehatan RI tahun 2017, penyakit ginjal
kronik dapat disebabkan oleh:
Dietetik Penyakit tidak Menular 305