Page 317 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 317

hasil  Penelitian  Perhimpunan  Nefrologi  Indonesia  (Pernefri)  tahun  2006,  mendapatkan

               prevalensi PGK sebesar 12,5%. Hal ini karena Riskesdas 2013 hanya meneliti data orang yang
               terdiagnosis PGK sedangkan sebagian besar PGK di Indonesia baru terdiagnosis pada tahap
               lanjut dan akhir. Hasil Riskesdas 2013 juga menunjukkan prevalensi meningkat seiring dengan
               bertambahnya  umur,  dengan  peningkatan  tajam  pada  kelompok  umur  35-44  tahun

               dibandingkan kelompok umur 25-34 tahun. Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari
               perempuan (0,2%), prevalensi lebih tinggi  terjadi pada masyarakat perdesaan (0,3%), tidak
               bersekolah (0,4%), pekerjaan wiraswasta, petani, nelayan dan buruh (0,3%), dan kuintil indeks
               kepemilikan  terbawah  dan  menengah  bawah  masing-masing  0,3%.  Sedangkan  provinsi

               dengan prevalensi tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo,
               dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4%.

               E.    DIAGNOSIS GIZI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)


               1.    Asupan energi inadekuat (NI-1.2).
               2.    Asupan oral inadekuat (NI-2.1).
               3.    Asupan cairan berlebihan (NI-3.2).
               4.    Penurunan kebutuhan zat gizi (NI-5.4).

               5.    Asupan protein berlebihan (NI-5.7.2).
               6.    Jenis Asupan protein atau asam amino tidak optimal (spesifik) (NI-5.7.3).
               7.    Pemanfaatan zat gizi terganggu (NC-2.1).
               8.    Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (spesifik) (NC-2.2).

               9.    Kepatuhan yang rendah terhadap rekomendasi gizi (NB-1.6).
               10.  Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7).

               F.    PENATALAKSANAAN NUTRISI PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)


               1.    Tujuan  umum  adalah  mengendalikan    gejala-gejala  uremia,  mencegah  progresivitas
                     penyakit ginjal, mempertahankan status nutrisi yang optimal, mengendalikan kondisi
                     terkait PGK seperti anemia, hipertensi, dislipidemia, penyakit tulang dan kardiovaskuler
               2.    Tujuan khusus

                     a.    PGK  Pre-dialisis    bertujuan  untuk  mengurangi  akumulasi  produk-produk  sisa
                           nitrogen,  mengurangi  gangguan  metabolit  terkait  uremia,  memperlambat  laju
                           progresivitas  penyakit  ginjal,  mengatur  keseimbangan  air  dan  elektrolit,
                           mengendalikan kondisi terkait PGK seperti anemia, penyakit tulang, dan penyakit

                           kardiovaskuler.





           308                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322