Page 10 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 10
tersebut dapat terjadi? Fenomena ini terjadi karena konsep gerak relatif dan
kerangka acuan.
Sebelum membahas tentang konsep gerak relatif, kita perlu mempelajari
kerangka acuan, yakni sebuah perspektif untuk mengamati suatu sistem. Dalam
ilmu fisika, kerangka acuan memberikan pusat koordinat relatif terhadap
pengamat yang dapat mengukur gerakan dan posisi sistem. Kerangka acuan
terdiri atas dua jenis, yaitu kerangka acuan inersia dan non-inersia.
Kerangka acuan inersia adalah kerangka acuan yang dijadikan titik acuan
dalam pengamatan. Titik acuan bersifat sebagai kerangka acuan inersia jika
tidak mengalami percepatan dalam gerak. Kerangka acuan inersia juga berlaku
pada setiap kerangka acuan yang diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan, khususnya pada gerak translasi dan bukan rotasi. Sementara itu, pada
kerangka acuan non-inersia, kerangka acuan mengalami percepatan dalam
geraknya. Pada kerangka acuan ini, hukum pertama Newton tidak berlaku.
Kerangka acuan adalah sistem koordinat atau perspektif yang digunakan
untuk mengukur dan menggambarkan posisi dan gerakan objek. Dalam
kerangka acuan mobil, pepohonan di luar tampak bergerak ke arah yang
berlawanan dengan arah gerak mobil. Sebaliknya, jika diamati dari kerangka
acuan jalan yang diam, mobil dan pengendara di dalamnya yang bergerak maju.
Gerak relatif adalah gerakan suatu objek yang diamati dari kerangka
acuan tertentu. Dalam hal ini, kerangka acuan adalah mobil yang sedang
bergerak. Bagi pengendara di dalam mobil, mobil tersebut dianggap sebagai
titik acuan yang diam. Oleh karena itu, ketika mobil bergerak maju, semua
benda di luar mobil, seperti pepohonan, tampak bergerak mundur relatif
terhadap pengendara.
Ketika dikatakan bahwa sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 100
km/jam, kecepatan tersebut bergantung pada kerangka acuan. Dalam
kehidupan sehari-hari, kerangka acuan umumnya adalah tanah atau bumi.
Namun, secara prinsip, besarnya kecepatan tergantung pada kerangka acuan
yang digunakan. Misalnya, jika Anda naik bus dengan kecepatan 120 km/jam,