Page 15 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 15
gambar 1. 2 Dua kerangka acuan S dan S’
Gambar 1.3 menunjukkan dua kerangka acuan S dan S’. Sebuah peristiwa
di titik P mempunyai koordinat x, y, dan z pada saat t dalam kerangka acuan S
dan mempunyai koordinat x’, y’, dan z’ pada saat t’ dalam kerangka acuan S’.
Jika kecepatan relatif antara kedua kerangka acuan adalah v, maka pada saat
′
= , titik asal akan berpindah sejauh = . Oleh karena itu, koordinat-
′
koordinat dalam arah x dihubungkan oleh persamaan:
= − 1.1
′
Atau
= + 1.2
′
Sedangkan koordinat-koordinat lainnya adalah
= 1.3
′
′
= 1.4
Jadi, persamaan-persamaan transformasi Galileo untuk posisi antara dua
kerangka acuan inersia dapat diringkas sebagai berikut:
′
′
′
= − = +
′
= 1.5
′
′
= =
′
′
= =
′
=
′
Seorang pengamat berada di kerangka acuan S mengamati sebuah objek
yang bergerak pada sumbu-x dengan perubahan posisi dari x1 ke x2 antara