Page 69 - EMODUL SEJARAH LOKAL SITUS WONOSUKO SEBAGAI PENINGGALAN MEGALITIK DI BONDOWOSO_MODUL SIDANGt
P. 69
@2022, Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
4. Lumpang Batu
Lumpang batu adalah pemberian nama terhadap megalit yang dicirikan bongkahan batu
dengan lubang pada bagian atas permukaannya (Prasetyo, 2015: 141). Lubang lumpang batu
pada umumnya berjumlah satu, namun acapkali di beberapa tempat juga ditemukan lumpang
batu dengan jumlah lubang lebih dari satu, yaitu dua, tiga, atau empat, bahkan hingga delapan
(Swastika, 2020: 136). Fungsi dari lumpang batu berdasarkan pendapat ahli cukup beragam. Ada
yang mengatakan lumpang batu berfungsi sebagai sarana pemujaan nenek moyang (Soejono &
Leirisa: 2019: 254).
Fungsi lumpang batu diduga berkaitan pula
dengan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan
penguburan tradisi megalitik (Pasaribu, 2010: 135).
Lumpang batu merupakan alat yang berfungsi untuk
menumbuk segala macam biji-bijian (Sukendar,
1996/1997: 2). Biasanya dilengkapi dengan alat pe-
numbuknya “alu” (Prasetyo, 2015: 141). Lumpang
Sumber: Dokumentasi observasi lapang batu yang berukuran kecil dengan lubang dangkal
Gambar 44: Lumpang Batu, Dusun Pla-
langan, Desa Wonosuko, Kec. Tamanan. kemungkinan digunakan untuk menumbuk daun-
daunan (Hasanuddin, 2015: 109). Berdasarkan hasil
observasi lapang temuan megalit jenis lumpang yang
masin in situ terdapat 1 buah di persawahan milik
warga. Sedangkan lumpang berukuran kecil dan su-
dah ek situ terdapat 3 buah yang disimpan oleh Juru
pelihara, dan 6 temuan di pajang di PIMB.
Sumber: Dokumentasi observasi lapang
Gambar 45: Lumpang batu berukuran
kecil, Dususn Moncek, Wonosuko
Tamanan.
E-modul Berbasis Discovery Learning 56