Page 9 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 9
Dra. Hayati, M. Ag
sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Sedangkan kata Ali Fir'aun diartikan dengan Fir'aun dan
pengikutnya. Diantaranya terdapat dalam Q.S. Ali 'Imran (3:
4
11), yang artinya:
“(Keadaan mereka) adalah seperti keadaan kaum Fir'aun dan
orang-orang sebelumnya, mereka mendustakan ayat'ayat Kami.
Karena ifu Allah menyiksa mereka disebabkan dosadosa mereka
dan Allah sangat besarsiksa-Nya”.
Ayat-ayat di atas, setidaknya telah memberikan gambaran
tentang kata ali dalam al-Qur'an. Berdasarkan ayat-ayat tersebut
terlihat bahwa kata ali yang diikuti nama nabi menunjukkan orang-
orang yang termasuk keluarga nabi, sesuai dengan konteks ayat.
Sedangkan yang dimaksud dengan kelurga dalam tulisan ini adalah
ayah, ibu, dan anak sebagaimana yang dikemukakan terdahulu. Atau
dengan kata lain, yang dimaksud dengan keluarga adalah orang tua
dan anak. Hal ini berarti kata-kata keluarga yang dimaksud adalah
dalam arti umum. Artinya berlaku bagi setiap orang tua dan tidak
menunjuk kepada orang tua tertentu. Dengan demikian kata ali
dalam al-Qur’an, walaupun secara “makna”nya berarti keluarga.
Demikian pula halnya dengan kata ‘asyir. Dalam al-Qur’an
kata asyir dalam berbagai bentuk katanya, disebut sebanyak 29 kali. 5
Dari akar kata ‘a-sy-r terdapat 14 bentukan kata; ‘asyiruhunna, al-
‘asyir, ‘asyirataka, ‘asyiratuhum, al-‘isyar, ma’syar, mi’syar, ‘isyrun,
masing-masingnya disebutkan satu kali. Kata ‘asyiruhunna terdapat
pada Q.S. al-Nisa’ (4): 19, kata al-‘asyir terdapat pada Q.S. al-Hajj
(22): 13, kata ‘asyirataka terdapat pada Q.S. al-Syu’ara (26); 14, kata
____________
4 Muhammad Zuhri An-Najar memberikan difinisi kata Ali
Fir'aun pada ayat 11 surat Ali'Imran arti yang lebih tuas tagi meliputi
Fir'aun, pengikut, tentara, dan bahkan orang-orang sebelumnya. Lihat
Muhammad Zuhri An-Najar Tafsir'al-Karim al-Rahman, Fi-Tafsir Kalam al-
Manan, Juz I (Beirut: Ali al-Kutub, 1993), hal. 67.
5 Muhammad Fuad al-Baqy, al-Mu’jam, hal.462.
8