Page 21 - ebook-seni-budaya-ornamen-rumah-adat-mamuju-sub
P. 21
sesuai nilai norma tertentu seperti norma adat, norma sosial, norma agama, dan lain
sebagainya (Made radiawan, 2022, 80).
D. Sejarah Ornamen Rumah Adat Mamuju
Berdasarkan hasil observasi, dan wawancara dengan konsultan perancana
pembangunan rumah adat Mamuju, yaitu bapak Naharuddin mengatakan rumah adat
Mamuju dibangun kembali Pada masa pemerintahan mantan bupati Mamuju H.
Almalik Pababari tepatnya tanggal 17 september 2000 dan selesai 20 Desember 2001.
Desain bangunan rumah adat ini diambil dari literatur sejarah Lontara tentang Mandar
milik Prof. Dermawan sepanjang 18 meter, dan juga dari informasi lisan tentang
ornamen dan simbol yang melekat pada rumah raja-raja di Balanipa dan Sendana,
setelah mengumpulkan referensi tersebut lahirlah desain rumah adat Mandar versi
Mamuju. Kemudian disepakati menjadi rumah adat Mamuju (Wawancara Naharuddin,
Mamuju 29 juni 2022).
Penggunaan ornamen di rumah adat Mamuju belum bisa dipastikan pada abad dan
tahun berapa mulai menggunakan ornamen pada bangunannya, serta nama jenis bunga
yang menjadi sumber ide desainnya juga belum diketahui, dikarenakan menelusuri
jejak literatur ornamen rumah adat mamuju tidaklah mudah, banyaknya sumber tertulis
maupun peninggalan asli yang sudah hilang. Adapun rumah adat Mamuju sekarang
merupakan rumah adat replika yang baru di bangun pada tahun 2000.
Berdasarkan pemaparan diatas, pada pembelajaran seni budaya khususnya seni
rupa lokal, kita akan melakukan analisis menggunakan ilmu semiotika untuk
mengetahui kapan rumah adat Mamuju menggunakan ornamen pada bangunannya.
Dimulai dari analisis konsep desain, bentuk, dan warna ornamen rumah adat Mamuju.
14