Page 21 - BUKU PANDUAN PROYEK GENETIKA 1_Neat
P. 21

TOPIK 2 (PINDAH SILANG)


                                                   11  PINDAH SILANG




                     Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran bagian-
                     bagian antara kromosom-kromosom homolog (Corebima, 2013),
                     sedangkan menurut Suryo (2008), pindah silang atau crossing over
                     merupakan proses penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan
                     kakak beradik (nonsister chromatids) dari sepasang kromosom homolog.
                     Fenomena ini ditemukan dan dipaparkan pertama kali oleh Thomas
                     Hunt Morgan pada tahun 1916 ketika mempelajari Drosophila. Proses
                     pindah silang ini menghasilkan kromosom individual yang
                     menggabungkan gen-gen yang diwarisi dari kedua orang tua atau
                     parental. Peristiwa ini terjadi pada tahap tertrad pasca replikasi pada
                     saat tiap kromosom telah mengganda (terbentuk empat kromatid untuk
                     setiap pasangan kromosom homolog). Meskipun demikian, ditemukan
                     juga adanya peristiwa unequal crossing over dimana terjadi pertukaran
                     segmen antara kromosom-kromosom yang non-homolog, namun hal ini
                     sangat jarang terjadi (Lewin, 2004). Berikut ini merupakan beberapa
                     konsep terkait pindah silang (crossing over) (Gardner, 1991):

                        1.  Lokasi atau letak gen pada kromosom disebut lokus (jamak: loci).
                            Lokus dari gen pada kromosom tersusun dalam sekuen  linier.
                        2.  Dua alel dari suatu gen pada heterozigot menempati posisi yang
                            sesuai dalam kromosom homolog, misalnya, alel A berada posisi
                            yang sama yaitu pada homolog 1, dan alel a berada dalam
                            homolog 2.
                        3.  Pindah silang melibatkan perusakan dari setiap kromosom yang
                            homolog (tepatnya kromatid) dan terjadi pertukaran dari bagian
                            kromatid tersebut (exchange of parts).
                        4.  Pindah silang terjadi pada pachyten setelah terjadi sinapsis pada
                            kromosom homolog selama profase I pada meiosis. Sejak replikasi
                            kromosom terjadi selama interfase, pindah silang meiosis terjadi
                            pada kondisi tetrad replikasi akhir, yaitu setelah setiap kromosom
                            mengganda sehingga terbentuk empat kromatid. Pindah silang
                            juga dapat melibatkan kromatid sesaudara, namun sulit untuk
                            dideteksi karena biasanya bersifat identik.
                        5.  Kromosom dengan kombinasi rekombinan dari gen yang terkait
                            terbentuk oleh adanya pindah silang pada daerah yang berada
                            dintara dua lokus.
                        6.  Kemungkinan terjadinya pindah silang semakin besar ketika jarak
                            antara dua lokus semakin jauh.
   16   17   18   19   20   21   22   23